Sukses

Ada Dugaan Pungli, Kantor Imigrasi Gorontalo Dihiasi Spanduk Penolakan Pimpinan Baru

Spanduk bertuliskan 'Tolak Kepala Kantor Imigrasi baru di Gorontalo' kembali dipasang oleh Aliansi Pemuda Peduli Gorontalo.

Liputan6.com, Gorontalo - Spanduk panjang bertuliskan "Tolak Kepala Kantor Imigrasi Baru di Gorontalo" kembali dipasang oleh Aliansi Pemuda Peduli Gorontalo. Mereka memasang spanduk tersebut setelah melakukan demonstrasi di depan Kantor Imigrasi Gorontalo, Kamis (18/11/2021) lalu.

Pantauan Liputan6.com, spanduk tersebut terpampang dan membentang di depan kantor imigrasi, tepat di gerbang pintu masuk kantor. Setiap pengendara yang melintas dibuat penasaran dan masih ingin membaca tulisan tersebut.

Selain dibuat penasaran dengan tulisan spanduk tersebut, pengendara juga kerap bertanya-tanya mengapa para demonstran menolak keberadaan kepala imigrasi yang baru. Lembaga yang mempunyai slogan "Semakin Pasti", saat ini masih menjadi buah bibir masyarakat Gorontalo.

"Kami merasa bingung dan penasaran, mengapa masyarakat Gorontalo menolak kepala kantor imigrasi yang baru," kata Nurfadila salah seorang pengendara yang sempat singgah. 

Sebelumnya, massa aksi menilai, Kepala Imigrasi Gorontalo tidak berintegritas dalam melaksanakan tugasnya. Terutama tentang mengatur Warga Negara Asing (WNA) yang izin tinggalnya sudah habis dan masih bekerja di Gorontalo.

Selain itu, kepala imigrasi diduga kuat tidak menindaklanjuti terkait adanya dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh staf kantor imigrasi. Itulah yang membuat massa aksi curiga kepada kepala kantor dan dinilai tidak berintegritas.

Sementara itu, Kepala Seksi Teknologi Imigrasi Gorontalo Matsu mengatakan, pemasangan spanduk tersebut sudah dua kali dipasang oleh pendemo. Pertama dipasang pada Senin (15/11/2021), kemudian diturunkan, setelah itu dipasang kembali pada Kamis (18/11/2021).

"Untuk demo tentunya tentang menolak Kepala Imigrasi yang baru, tetapi saat ini saya belum bisa memberikan tanggapan karena bukan wewenang saya," katanya.

"Kami masih ingin mengoordinasikan hal ini dengan pimpinan terlebih dahulu agar datanya lengkap dan tidak ada sepihak," dia menandaskan.

Simak juga video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.