Sukses

Cegah Kepunahan Cikalang Christmas, Komunitas Burung Laut Edukasi Pelajar di Pulau Untung Jawa

Komunitas Burung Laut Indonesia memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga habitat burung Cikalang Christmas dari kepunahan, ke pelajar SDN Pulau Untung Jawa 01 Pagi di Kepulauan Seribu Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Cikalang Christmas atau Fregata andrewsi, adalah burung laut yang dilindungi secara nasional dan internasional karena populasinya di alam yang mulai rentan.

Keberadaan Cikalang Christmas, sangat dipengaruhi oleh tekanan dari manusia. Seperti eksploitasi besar-besaran sumber daya, yang berupa makanan dan tercemarnya lautan akibat polusi pembuangan limbah yang dapat mengancam habitat burung laut.

Menurut pegiat Komunitas Burung Laut Indonesia Fransisca Noni Tirtaningtyas, tercatat sejak 2010 banyaknya ancaman terhadap cikalang christmas.

Antara lain karena terkena alat pancing hingga mati, perburuan, pemberian racun, pemberian senar pada kaki burung, dan sampah yang tidak sengaja termakan oleh burung laut.

“Jenis tersebut berbiak di Pulau Christmas Australia, namun mencari makan dan beristirahat di Indonesia. Salah satu teluk yang paling ramai dikunjungi adalah Teluk Jakarta,” katanya, Senin (22/11/2021).

Jumlah yang ditemukan di Teluk Jakarta, hampir mencapai 10 persen dari populasi global atau sekitar 200 individu dari 2.000 hingga 4.000 individu di dunia.

Diketahui, distribusi cikalang christmas yaitu di Kepulauan Indo-Melayu, di atas Paparan Sunda hingga Laut Cina Selatan, Laut Andaman, Teluk Thailand, Laut Sulu dan di lepas pantai Sulawesi Barat Daya.

“Penelitian dan kegiatan monitoring dilakukan, untuk melindungi dan mempertahankan populasi cikalang christmas di habitatnya. Selain kegiatan penelitian, penyadartahuan kepada masyarakat muda dan dewasa juga penting dilakukan,” ucapnya.

Dalam rangka melindungi keberadaan cikalang christmas dan habitatnya, Komunitas Burung Laut Indonesia bekerjasama dengan Komunitas Rumah Tanpa Jendela.

Mereka melakukan kegiatan pendidikan lingkungan di SDN Pulau Untung Jawa 01 Pagi di Kepulauan Seribu Selatan, Jakarta, dengan mengikuti protokol kesehatan (prokes).

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Edukasi Para Pelajar

Kegiatan tersebut berupa pembacaan cerita buku anak mengenai cikalang christmas, aktivitas mewarnai, dan mengarang cerita.

“Ada lebih dari 100 anak, yang mengikuti kegiatan pada tanggal 8 dan 9 November 2021 di Pulau Untung Jawa,” ujarnya.

Abdurrahman Saleh, pencerita dari Komunitas Rumah Tanpa Jendela menuturkan, anak-anak ibaratnya wadah. Mereka akan menerima apa yg diisikan atau diberikan kepada mereka, termasuk pengetahun tentang konservasi burung cikalang christmas.

“Anak-anak sangat menyambut antusias kegiatan ini. Pandemi COVID-19 telah membuat anak-anak, tidak belajar sambil bermain,” ungkapnya.

Dia mengatakan, kegiatan kemarin menjadi salah satu cara untuk anak-anak kembali berinteraksi dengan teman-temannya. Dan terlihat bagaimana anak-anak, mengikuti dengan aktif dan memperhatikan materi dengan memberikan respon.

Pemberian materi mengenai perlindungan cikalang christmas kepada anak-anak di tingkat sekolah dasar, menurutnya, menjadi penting karena mereka tinggal dekat dengan keberadaan cikalang christmas di Teluk Jakarta.

3 dari 3 halaman

Edukasi Satwa

Rihanna Aprilac Maryamovic, salah satu peserta murid kelas V SDN Pulau Untung Jawa 01 Pagi mengatakan, ia sering melihat burung cikalang christmas setiap sore saat ia bermain di pinggir pantai di Pulau Untung Jawa.

“Saya senang mengikuti kegiatan ini, karena ada tugas kelompok dan mempresentasikan kegiatan kelompok saya bersama teman-teman,” ujarnya.

Dia berharap, burung cikalang christmas selalu ada, selalu dijaga agar ia bisa setiap sore melihat terbang bebas di alam. Materi edukasi mengenai perlindungan satwa liar dan habitatnya, sudah masuk dalam materi kurikulum di SDN Pulau Untung Jawa 01 Pagi.

Kepala SD 01 Pagi Pulau Untung Jawa Haerudin mengungkapkan, materi edukasi lingkungan tersebut menjadi sarana untuk mempraktikkan kurikulum yang sudah ada.

“Sekolah bersama siswa dan siswi sangat menerima kegiatan sangat baik dan menjadi salah satu cara untuk ‘trauma healing’. Karena hampir dua tahun tidak melakukan kegiatan temu muka dan praktek bersama teman-temannya,” ucapnya.

Haerudin dan pihak sekolah berharap, kegiatan tersebut tetap berlanjut dengan praktik langsung ke lapangan. Agar semakin tumbuh kecintaan kepada satwa liar pada diri anak-anak. Dari situ mereka juga dapat menjaga kelestarian, karena mereka kita berdampingan dengan burung Cikalang Christmas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.