Sukses

Kolaborasi Layanan Kesehatan Digital, KBRI Stockholm Fasilitasi Inagurasi Brighter-Unpad

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Stockholm, telah memfasilitasi West Java User Test Inauguration secara virtual, antara Dinkes Jabar, Unpad dan perusahaan alat dan layanan kesehatan digital asal Swedia, Brighter.

Liputan6.com, Bandung - Perkembangan transformasi digital dan inovasi di bidang layanan kesehatan, kian menunjukkan manfaatnya kepada masyarakat di era pandemi, termasuk pasien Diabetes Mellitus.

Di tanggal 11 November 2021 lalu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Stockholm, telah memfasilitasi West Java User Test Inauguration secara virtual, antara Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat, Universitas Padjajaran (Unpad) dan perusahaan alat dan layanan kesehatan digital asal Swedia, Brighter.

Acara tersebut berlangsung jelang peringatan Hari Diabetes Dunia, pada tanggal 14 November2021 lalu , yang pada tahun ini mengusung tema ‘Access to Diabetes Care: If Not Now, When?’.

 

Kegiatan juga dihadiri secara virtual oleh Duta Besar Kerajaan Swedia untuk Indonesia, perwakilan RSUD Al-Ihsan dan perwakilan RS BMC Mayapada.

Brighter memiliki produk dan layanan kesehatan digital terbaru mereka, Actiste Diabetes Management System (ADMS), sebagai salah satu bentuk implementasi teknologi layanandigital bagi pasien DM tipe 2.

Tujuannya untuk membantu pasien dapat secara mandiri, mengelola kondisinya agar tetap terkendali dan stabil terutama pada saat pandemi COVID-19.

Dubes RI untuk Kerajaan Swedia dan Latvia, Kamapradipta Isnomo menyambut baik kolaborasi teknologi digital di bidang layanan kesehatan tersebut, yang sangat dibutuhkan pada kondisi pandemi COVID-19.

“Pasien cukup sulit untuk bertemu dokter secara berkala karena restriksi mobilitas. Teknologi bisa menjadi salah satu solusi, untuk kendala tersebut,” ujarnya, Senin (22/11/2021).

Dia melihat kerja sama ini dapat membuka jalan bagi kolaborasi Triple Helix, yang menghubungkan pemerintah, dunia usaha dan universitas di Indonesia dan Swedia pada bidang jasa layanan kesehatan.

Pandangan serupa juga diamini oleh Duta Besar Kerajaan Swedia untuk Indonesia, Marina Berg. Dia menilai, teknologi dan digitalisasi layanan kesehatan, hanya akan bermanfaat jika dapat diaplikasikan secara praktis, dapat diakses semua orang dan berlangsung melalui kolaborasi.

Dubes Berg juga menyampaikan, sebagai bentuk kolaborasi lainnya, Kedutaan Besar Swedia bersama dengan Busines Sweden di Jakarta akan menyelenggarakan Healthcare Forum pertama pada tanggal 2 Desember 2021 mendatang.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Diabetes Mellitus

“Nanti para pemangku kepentingan di bidang kesehatan, dapat bertukar pengetahuan dan pengalaman terbaik di bidang pengelolaan layanan kesehatan,” katanya.

Acara inaugurasi menandai bergulirnya proses uji pengguna ADMS. Kerja sama ini diawalidengan penandatangan Perjanjian Kerja Sama, antara Brighter dengan Fakultas Kedokteran(FK) Unpad Jabar, pada tanggal 8 September 2021 lalu.

Pada uji pengguna ini, Brighter juga bekerja sama dengan perusahaan penyedia sistem manajemen layanan kesehatan lokal, Medico.

Kepala Dinkes Jabar R. Nina Susana Dewi menuturkan, Jabar memerlukan inovasi baru dalam upaya pencegahan dan pengendalian Diabetes Mellitus.

“Diharapkan kerja sama dalam memberikan layanan pemantauan jarak jauh ini, dapat menjadi salah satu solusi upaya penanggulangan DM di Jawa Barat. Diabetes Mellitus, lanjut Nina, menjadi penyebab kematian terbanyak ketiga di Indonesia dengan presentase 9,3 persen," ucapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Dekan FK Unpad Jabar Yudi Mulyana Hidayat. Di mana, DM menjadi salah satu masalah kesehatan terkait metabolisme di Indonesia.

“Saya mengapresiasi kolaborasi Unpad Jabar dan Brighter, dan berharap kolaborasi untukpencegahan dan penanggulangan diabetes dapat semakin ditingkatkan ke depannya,” ucapnya.

Sementara itu CEO Brighter, Eric Lissner melihat Indonesia sebagai negara yang menarik bagi teknologi layanan kesehatan saat ini. Di Indonesia, pada pengembangan teknologi, sistem yang rigid, tidak membuat inovasi berjalan lambat.

3 dari 3 halaman

Layanan Kesehatan Digital

Dia melihat, di Indonesia juga terdapat peningkatan minat, yang sangat tinggi untuk penggunaan solusi cerdas bagi manajemen kesehatan. Serta berharap kolaborasi ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup penyandang diabetes.

“Dan juga memberikan dukungan yang lebih baik bagi tenaga kesehatan professional, melalui penggunaan pengetahuan dan alat-alat kesehatan presisi (precision health),” ucapnya.

Proses uji pengguna tersebut, akan berlangsung pada awal tahun 2022 selama 6 bulan, denganpeserta sebanyak 100 orang di RSUD Al-Ihsan dan RS BMC Mayapada.

ADMS akan membantu pasien DM tipe 2, untuk dapat mengecek dan mencatat kadar gula darah secara mandiri dan berkala dari rumah.

Hasil pengecekan akan tercatat secara otomatis pada aplikasi e-jurnal yang terintegrasi, dengan alat tes dan dapat diunduh pengguna di ponsel pintar mereka.

Pemantauan dan komunikasi berkala dengan dokter spesialis, pengguna dapat mengunduh catatan pengecekan gula darah selama 14 hari dan mengirimkannya kepada dokter mereka melalui email atau Whatsapp.

Layanan kesehatan tersebut, merupakan salah satu solusi digital untuk membantu pasien DM tipe 2 tetap berada di rumah, sembari menjaga kondisi gula darah mereka terkendali lewat pengecekan berkala.

Serta membantu dokter, untuk dapat mengetahui kondisi pasien mereka secara jarak jauh.Di akhir acara inaugurasi, para undangan secara serempak menyematkan pita biru yangmerupakan simbol bagi DM tipe 2.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.