Sukses

Cerita Warga Jeneponto dapat Bansos Telur Busuk Diganti Telur Busuk

Salah seorang warga bahkan mencoba merebus telur busuk tersebut agar tetap bisa dikonsumsi, namun karena aroma dan rasanya yang menyengat ia pun terpaksa tetap membuangnya.

Liputan6.com, Jeneponto - Sejumlah keluarga penerima manfaat (KPM) di Desa Ujung Bulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto mengeluhkan bantuan sosial yang berisi telur busuk dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Kementerian Sosial RI. Mirisnya setelah telur busuk itu diganti, penggantinya malah tetap telur busuk.

Salah seorang warga penerima manfaat, M, menjelaskan bahwa paket bantuan itu ia terima pada Rabu (17/11/2021). Sejumlah warga pun terpaksa membuang telur itu lantaran sudah tak layak konsumsi.

"Puluhan butir telur itu sudaj mengeluarkan bau busuk," kata M saat dikonfirmasi. 

M mengaku mulanya ia tak tahu bahwa telur dalam paket BPNT itu sudah tak layak konsumsi. Namun setelah ia mendapat informasi dari tetangganya barulah M buru-buru memastikan telur tersebut apakah benar busuk atau tidak.

"Waktu itu saya masukkan kulkas. Setelah banyak yang bilang kalau telurnya busuk lalu dibuang, saya cek juga, ternyata memang benar bau," ujarnya.

Sementara itu, T (50), warga penerima manfaat lainnya mengaku masih berupaya merebus telur busuk itu agar tetap bisa dikonsumsi. Namun setelah ia dan keluarganya mencoba menyantap telur tersebut mereka tak sanggup lantaran rasa dan aroma busuknya cukup menyengat.

"Waktu saya ambil dari agen sudah bau, tapi sempat saya masak, berhubung tak enak akhirnya saya buang," ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Telur Busuk Diganti

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jeneponto, Nirmala Suaib pun sebenarnya tak tinggal diam setelah pihak menerima keluhan warga. Ia pun meminta pihak e-Warong sebagai agen penyalur BPNT untu mengganti telur busuk tersebut.

"Sudah dihubungi lendampingnya supaya e-Warong mengganti telurnya yang busuk," ujar Nirmala.

Ia pun mengimbau agar ketika warga penerima manfaat mendapatkan bantuan yang tak layak konsumsi untuk segera melapor ke e-Warong. Pelaporan itu pun bertujuan agar bantuan tak layak konsumsi itu untuk diganti.

"Selalu kita sosialisasikan ke KPM untuk minta ganti ke e-Warong kalau ada barangnya yang tidak baik mereka terima," katanya.

3 dari 3 halaman

Diganti Telur Busuk

Sementara itu Kepala Desa Ujung Bulu, Mansyur membenarkan bahwa ratusan rak telur busuk yang awalnya dikeluhkan oleh warganya telah diganti. Penggantian telur busuk itu dilakukan secara bertahap.

Sudah di ganti, Kamis malam 100 rak dan menyusul Jumat pagi 126 rak lagi. Semua telur ayam KMP ujung bulu (yang busuk) diganti 100 persen," jelas Mansyur.

Ia pun kemudian naik pitam setelah mengetahui telur pengganti dari telur busuk sebelumnya ternyata juga telur busuk. Ia pun menuntut pertanggungjawaban dari pihak agen agar bantuan itu terlebih dahulu dipastikan kelayakannya sebelum dibagikan ke warga.

"Jangan manfaatkan orang miskin dengan mencari keuntungan. Masa Ia telur Busuk diganti dengan telur busuk pula. Lalu dimana keprihatinan kita terhadap rakyat Kecil dan Miskin," kata Mansyur.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.