Sukses

Gojek, Mengurai Keterbatasan Tanpa Batas

Gojek memberikan impian-impian warga Kota Palembang Sumsel, yang awalnya serba katerbatasan menjadi tanpa batas.

Liputan6.com, Palembang - Hidup serba berkecukupan tak lagi dirasakan Nurul Huda (32), warga Sematang Borang Palembang Sumatera Selatan (Sumsel). Pandemi COVID-19 meluluhlantakkan perekonomiannya, yang membuatnya hampir putus asa.

Usaha dekor pelaminan yang dibangun bersama suaminya, Saparuddin, tak lagi dilirik pelanggannya saat wabah COVID-19 melanda Indonesia di awal tahun 2020 lalu.

Sontak, tak ada lagi uang masuk. Sedangkan susu anaknya harus rutin dibeli, angsuran kredit rumahnya pun menunggu setiap bulannya, dapur pun harus terus berasap.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup pun, cukup morat-marit, dengan sisa tabungan yang sudah berangsur menipis. Bahkan, Nurul pernah hanya mengantongi uang Rp20.000 saja, dan harus memenuhi semua kebutuhan hidup keluarganya.

Akhirnya, dia teringat dengan aplikasi Gojek yang menyediakan GoPayLater. Saldo GopayLater sebesar Rp1,2 juta pun, seakan menjadi cahaya di tengah kesuraman hidupnya di saat pandemi COVID-19.

“Awalnya kami bertahan dengan sisa tabungan dan menjual barang dekor pelaminan. Namun, semua uangnya tak bisa memenuhi kebutuhan berbulan-bulan. Di awal bulan September 2021 lalu, saya akhirnya mencoba pakai GoPayLater,” ucapnya kepada Liputan6.com, Kamis (18/11/2021).

Dia lalu mencoba aktivasi GoPayLater, dengan saldo yang digunakan sebesar Rp400.000. Ibu satu anak ini pun, langsung memanfaatkan dana tersebut untuk membeli kebutuhan rumah.

Mulai dari sembako, sayur-mayur, susu dan pampers anaknya. Tak ayal, kegundahannya berangsur berkurang, kehidupannya mulai tertata karena tak perlu memusingkan kebutuhan sehari-hari.

 

Pengguna GoPayLater di Kota Palembang Sumsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

Apalagi dengan GoPayLater yang digunakannya hampir setiap hari, dengan layanan kerjasama Tokopedia, banyak sekali toko-toko lokal yang menyediakan berbagai jenis makanan dan produk yang harganya jauh lebih murah dibandingkan harga di pasaran.

“Seminggu sekali saya tidak pusing ingin membeli gula, kopi gandum, susu dan lainnya. Bahkan saya bisa beli sayur secara online, yang diantarkan langsung ke rumah tanpa ada ongkos kirim. Jadi sangat memudahkan saya, dengan keterbatasan yang ada, apalagi belum ada kendaraan yang bisa mobile di rumah,” katanya.

Adanya GoPayLater, diibaratkannya seperti menjadi penyelamat hidup di tengah keterbatasan hidupnya. Dari saldo Rp400.000, dia hanya dibebankan biaya administrasi yang cukup terjangkau, yakni sebesar Rp20.000 saja.

Tak berhenti di situ saja, berbagai promo diskon, GoPay Coin hingga cashback juga, membuatnya seperti ‘kejatuhan duren’, mendapatkan berbagai keuntungan dari satu aplikasi saja.

“Jika belanja di luar, uang Rp400.000 tidak bisa memenuhi kebutuhan selama sebulan. Tapi nyatanya di GoPayLater, semuanya bisa tercukupi. Makanya saya sangat terbantu dengan aplikasi ini. Tanpa ke luar rumah, tanpa capai, dan saldo yang tak terbatas,” katanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Wujudkan Impian

Gojek juga membuat impian-impian warga Kota Palembang, yang berada di bawah garis kemiskinan terwujud. Impian-impian yang awalnya sulit terealisasi, kini bisa diwujudkan dengan bergabung dengan perusahaan teknologi yang melayani jasa transportasi online ini.

Hal tersebut diceritakan oleh Acep Junaidi (25), warga di kawasan Keramasan Palembang ini, menjadi salah satu driver GoRide sejak dua bulan lalu, tepatnya di bulan Oktober 2021 lalu.

Hanya bermodal ijazah Sekolah Dasar (SD), ayah dua anak ini awalnya tidak berani mempunyai mimpi yang terlalu tinggi. Dengan finansial yang jauh dari kata cukup dan pendidikan yang rendah, dia hanya bisa mendapatkan rezeki sebagai kuli bangunan dengan pendapatan yang terbatas.

“Dulu saya hanya kuli bangunan, karena ijazah SD yang saya punya, tak bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih dari itu. Tapi, kebutuhan keluarga membuat saya harus berpikir keras, bagaimana cara memenuhi kebutuhan hidup dengan keterbatasan saya,” ujarnya.

Tahun 2019, dia mencoba menggunakan menjadi driver Go-Ride dengan menggunakan akun temannya secara bergantian. Ternyata, pendapatan yang dia hasilnya, di luar ekspektasinya.

3 dari 6 halaman

Tak Lagi Minder

Dulunya, dia hanya ingin mempunyai sepeda motor sendiri, sehingga bisa memudahkannya mencari pekerjaan. Tapi kini, dia pun bisa membeli 2 unit sepeda motor, dari pekerjaannya sebagai driver Gojek.

“Beberapa tahun saya bergantian dengan teman, pakai satu akun Gojek. Tak terasa, uang hasil ‘narik’ bisa terkumpul sedikit demi sedikit, untuk kredit sepeda motor dan beli motor bekas. Dulu pun, saya tak pernah terbayang bisa punya 2 unit sepeda motor, tapi dengan Gojek, ini semua jadi nyata,” katanya.

Akhirnya, dua bulan lalu dia berkesempatan untuk bergabung menjadi drive Gojek. Dan kini, dia semakin bersemangat untuk meraih pundi-pundi uang, tanpa harus minder dengan semua keterbatasan hidupnya.

Dengan jaket berwarna hijau, setiap pagi, Acep memulai karirnya sebagai driver Go-Ride dan pulang dengan rezeki berlimpah di malam hari. Dalam sehari, dia bisa mengantongi uang hingga Rp300.000.

“Kalau jadi kuli, mana bisa dapat uang sehari Rp300.000. Tapi Gojek mewujudkan itu. Sekarang saya tak lagi minder, tak lagi membatasi diri dengan keterbatasan saya. Karena Gojek membuat saya sejajar dengan yang lainnya, yang mungkin pendidikan dan finansialnya dari dulu sudah bagus,” ujarnya.

4 dari 6 halaman

Bantu Orang Tua

Hal yang sama dirasakan juga oleh Muhammad Doni Ramadhan (23). Warga Jalan Ki Gede Ing Suro Palembang ini, kini sudah bisa merenovasi rumah orangtuanya dengan jerih payahnya sebagai driver Gojek.

Dia ingat betul, di tahun 2018 setelah tamat sekolah, dia hanya menjadi buruh di salah satu warung makan di bawah Jembatan Ampera di Pasar Tradisional 16 Ilir Palembang Sumsel.

Mencuci piring, masak hingga beres-beres dilakoninya, untuk bisa mendapatkan upah Rp25.000 dalam satu hari. Namun, saat itu ayahnya jatuh sakit, ibunya yang sudah menua tapi terus bekerja dan lima orang adiknya yang harus sekolah dan bertahan hidup.

“Upah Rp25.000 sehari mana cukup untuk kebutuhan di rumah. Adik-adik saya mau sekolah, ayah saya harus rutin berobat, apalagi saat itu ibu saya harus terus bekerja. Jadi saya mendaftarkan diri sebagai driver Gojek,” katanya.

Namun, sebelum mendedikasikan diri sebagai driver Gojek, dia sempat beralih menjadi driver di perusahaan jasa transportasi online lainnya, yang juga menggunakan logo berwarna hijau. Tapi, pekerjaan tersebut hanya bertahan satu tahun saja.

5 dari 6 halaman

Penghargaan Terbaik

Aplikasi tersebut ternyata tidak terlalu diminati warga Palembang, sehingga pendapatannya menentu, tak cukup untuk pengobatan ayahnya yang mengalami penyakit komplikasi.

“Akhirnya saya pindah ke Gojek, karena di Palembang lebih banyak orderan Gojek dibandingkan perusahaan pesaingnya. Dan sudah tiga tahun saya betah menjadi driver Gojek. Ayah saya bisa berobat, adik-adik saya tak putus sekolah dan ibu saya juga bisa pensiun dari kerjanya,” ucapnya.

Dari hasil kerjanya, rumahnya akhirnya bisa teraliri listrik dan air dari PDAM Tirta Musi Palembang. Sebelumnya, rumahnya hanya diterangi oleh lilin di malam hari dan air dari sungai yang sering tercemar sampah rumah tangga.

Kini, dia hidup di satu atap bersama ibu dan kelima adiknya, dengan penerangan listrik dan pasokan air yang bersih. Bahkan, dia juga membangunkan warung kecil-kecilan untuk ibunya di rumahnya.

Kerja kerasnya pun berbuah hasil. Di bulan Februari 2021 lalu, Doni terpikih menjadi MB Terbaik dari program Mitra Terbaik Bulanan.

 

Penghargaan ini pun, membuat semangatnya menjadi driver Gojek, semakin menjadi.“Saya saja tidak mengira, bisa dapat penghargaan itu. Alhamdulillah, saya bersyukur. Pergi kerja dari pukul 06.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB, akhirnya membuahkan hasil,” katanya.

6 dari 6 halaman

Mitra Gojek

Aji WIhardandi, Head of Regional Corporate Affairs Sumatera menuturkan, di tahun 2019, Gojek sudah berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia sebanyak Rp104,6 triliun. Dengan nilai produk yang dihasilkan melalui ekosistem Gojek, setara dengan 1 persen dari GDP Indonesia di tahun 2019.

"Mitra driver pun terutama di Palembang, mendapatkan banyak manfaat. Seperti mendapatkan bantuan dalam wujud semangat gotong royong, penghasilan yang membaik, dan Gojek memberikan menghargai driver dengan memberikan bantuan selama pandemi COVID-19," katanya.

Dia membenarkan, Gojek sudah bekerjasama dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal, terlebih membangun pemilik usaha pemula.

UMKM pun merasa terbantu dengan adanya solusi dari Gojek, mulai dari GoBiz, pembayaran non-tunai jasa pengiriman antarkota, hingga dukungan non-teknis seperti periode promosi dan panduan keamanan COVID-19.

“Selain menggandeng UMKM lokal, kita juga memberikan banyak promo kepada pengguna Gojek. Mulai dari GoFood, promo ongkir 20 persen yang berlaku juga di Kota Palembang,” katanya.

Selama 11 tahun, Gojek hadir di tengah masyarakat dan secara konsisten memberikan berbagai kemudahan dan membantu masyarakat mengatasi tantangan hidup sehari-hari. Hal ini tidak terlepas dari dukungan yang diberikan kepada jutaan mitra.

Berdasarkan temuan utama dari riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), solusi teknologi dan non-teknologi Gojek membantu mitra driver dan UMKM lebih tangguh dan lebih cepat memulihkan ekonominya melalui peningkatan pendapatan di tahun 2021 dibanding 2020.

"Gojek juga akan memperkenalkan inovasi utama dari layanan transportasi, pesan-antar makanan dan logistik. Inovasi-inovasi ini akan membantu mitra UMKM lebih efisien dalam aktivitas operasional, meningkatkan peluang pendapatan mitra driver dan pertumbuhan bisnis UMKM, serta memberikan pengalaman konsumen yang terbaik," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.