Sukses

Jurus Musa Rajekshah Kembangkan Potensi Wisata Bukit Lawang dan Tangkahan

Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagub Sumut) Musa Rajekshah mendorong pengembangan desa wisata di Bukit Lawang dan Tangkahan, Kabupaten Langkat. Pada Kamis (18/11/2021) Musa Rajekshah turun langsung memantau kondisi terkini.

Liputan6.com, Langkat Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagub Sumut) Musa Rajekshah mendorong pengembangan desa wisata di Bukit Lawang dan Tangkahan, Kabupaten Langkat. Pada Kamis (18/11/2021) Musa Rajekshah turun langsung memantau kondisi terkini.

Salah satu lokasi yang dikunjungi Musa Rajekshah adalah Bukit Lawang. Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah meninjau beberapa desa yang berada di Bukit Lawang, sembari melihat-lihat potensi apa sajayang bisa dikembangkan untuk menjadi desa wisata.

"Agar masyarakat desa, ekonominya bisa bergerak dengan banyaknya orang yang datang berkunjung," kata Ijeck.

Menurut Ijeck, di Bukit Lawang memiliki wisata alam yang sangat komplit. Wisatawan bisa menikmati wisata sungai, hutan, bahkan melihat langsung satwa endemik, yaitu orangutan sumatra atau Pongo abelii.

Meski Bukit Lawang memiliki wisata yang komplit, menurut Ijeck, masyarakat harus menyadari. Apalagi destinasi Bukit Lawang tidak hanya dikenal wisatawan lokal dan Indonesia saja, melainkan juga wisatawan internasional.

"Kita mau mendorong itu, supaya lebih baik lagi, agar tingkat kunjungan lebih ramai lagi orang datang. Terutama setelah pandemi Covid-19," ujarnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Perlu Pembenahan

Disebutkan Ijeck, setelah melakukan peninjauan di beberapa desa yang ada di Bukit Lawang, masih banyak yang harus dibenahi. Pertama, mengedukasi masyarakat dalam mendirikan bangunan, baik tempat tinggal, warung, dan guest house.

"Wisata yang dilihat itu sungai, alam, dan hutan. Ini view mahal untuk dijual dan dilihat. Ya, jangan dirikan rumah di pinggir sungai. Karena saat wisatawan datang berjalan kaki, tidak lagi memandang sungai, malah memandang warung-warung," sebutnya.

Kedua, lanjutnya, akan dilakukan penataan ulang. Ke depan, akan diatur posisi bangunan, badan jalan, tempat pejalan kaki, perlintasan sepeda motor, dan lokasi penjualan merchandise atau cendera mata. Agar wisatawan nyaman sambil berbelanja.

"Terpenting adalah, bagaimana kesadaran masyarakat menjaga kebersihan sampah, dan hal-hal lain untuk menunjang pariwisata di sini," ujarnya.

3 dari 5 halaman

Infrastruktur Jalan

Disinggung mengenai infrastruktur jalan untuk menunjang minat masyarakat berkunjung ke Bukit Lawang, Ijeck mengatakan para instansi terkait diundang dan dibawa langsung melakukan rapat di Bukit Lawang. Tujuannya, sama-sama melihat kondisi.

"Untuk badan jalan sudah kita masukan program. Dari Dinas Bina Marga, tahun depan, 2022, perbaikan jalan selesai. Dinas juga kita bawa ke sini, sama-sama semua membuat program untuk bisa mendukung daerah pariwisata Bukit Lawang dan Tangkahan," ucapnya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat juga diajak untuk sama-sama mendukung dan mengembangkan pariwisata di wilayahnya. Sebab, Pemerintah Provinsi (Provinsi) Sumut tidak bisa jalan sendiri, karena wilayah otonominya di kabupaten.

"Kami mau dari awal Pak Bupati Langkat dilibatkan, supaya dalam rencana pembangunan 2022 di Kabupaten Langkat. Sehingga dana desa bisa digunakan untuk infrastruktur mendukung pariwisata," ungkapnya.

4 dari 5 halaman

Pasang Papan Informasi

Ijeck juga mengatakan, untuk memberikan informasi soal wisata apa saja yang ada di Bukit Lawang dan Tangkahan, akan dipasang papan informasi. Bahkan, Ijeck selaku Wagub Sumut sudah bicara langsung dengan dinas pariwisata.

"Itu salah satu juga program pembangunan dinas pariwisata nantinya, menggandeng asosiasi pariwisata yang ada di sekitar sini," sebutnya.

Terkait anggaran, Wagub Ijeck menuturkan jika masing-masing dinas punya anggaran sendiri. Dalam rapat yang dipimpinnya di Bukit Lawang juga dievaluasi, apa-apa saja yang dibutuhkan. Lalu dikoreksi, apakah perlu adanya penambahan.

"Dalam rapat kali ini, saya juga mengajak kawan-kawan dari DPRD Sumut, supaya mereka paham rencana kerja kita, dan ikut mendukung anggaran nanti yang memang disahkan di mereka untuk pembangunan ini," ungkapnya.

5 dari 5 halaman

Kembangkan Daerah Lain

Ijeck menuturkan, alasan difokuskannya pengembangan pariwisata Bukit Lawang dan Tangkahan bukan tanpa sebab. Saat ini di Sumut ada sejumlah lokasi wisata yang telah dikenal dunia, yaitu Danau Toba, Kepulauan Nias, Bukit Lawang dan Tangkahan.

Danau Toba sudah menjadi proyek strategi nasional, destinasi super prioritas. Kepulauan Nias juga memiliki potensi yang besar, dan selama ini sudah ter-publish tapi sentuhan pemerintah belum secara langsung, masih spot-spot saja.

"Ini yang kita lihat sekarang, ada potensi lain, Bukit Lawang dan Tangkahan. Setelah selesai di sini, kita rencanakan ke depan dilakukan pengembangan pariwisata di Tanah Karo dan Kepulauan Nias," tuturnya.

Dikatakan Ijeck, ada akses tembus dari Bukit Lawang ke Tangkahan dan sebaliknya. Saat ini badan jalan masih punya perkebunan, dan akan disurati Gubernur Sumut untuk dilakukan pengaspalan. Target selanjutnya, jalan dari Binjai ke Bukit Lawang.

"Saat ini jalan Bukit Lawang ke Tangkahan sudah bisa dilalui, tapi kondisinya jalan tanah, jalan kebon. Tahun 2022 sudah masuk program, akan kita perbaiki. Kita maunya aspal," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.