Sukses

Jelang Nataru, Dinkes Sumsel Harapkan Tak Ada Gelombang 3 COVID-19

Dinkes Sumsel mengharapkan, saat Nataru 2022 mendatang tidak ada peningkatan kasus COVID-19 di Sumsel.

Liputan6.com, Palembang - Perayaan Hari Raya Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) mendatang, berpotensi akan adanya kenaikan penularan COVID-19. Hal tersebut terus diantisipasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Selatan (Sumsel).

Kepala Bidang (Kabid) Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sumsel Yusri mengatakan, momen Nataru adalah ujian Indonesia saat wabah COVID-19, khususnya di Sumsel.

“Kita lihat di Nataru, ada perpindahan dan pergerakan, mobilitas orang ke satu tempat ke tempat lain. Sangat mendukung penularan COVID-19,” ujarnya, Sabtu (13/11/2021).

Dia mengharapkan, angka penularan COVID-19 di Sumsel tidak meningkat, sehingga bisa melewati gelombang COVID-19 sampai tahun 2022 mendatang.

Terlebih dalam arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu, libur Nataru ditiadakan, yang sudah diatur jelang perayaan Tahun Baru 2022 mendatang.

Sementara itu, kondisi COVID-1 di Sumsel selama dua bulan terakhir sudah melandai. Bahkan hampir dua pekan ini, lanjut Yusri, hanya ada 10 kasus COVID-19.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Varian Baru COVID-19

“Klaster belum ada. Ketika ada peningkatan kasus, ada klaster besar, segera kita lakukan tracing,” ucapnya.

Dia juga memastikan, jika varian COVID-19 yakni AY 4.2 yang sudah mewabah di Malaysia, belum masuk ke Indonesia, terutama di Sumsel. Bahkan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), tidak ada notifikasi terkait varian COVID-19 tersebut.

Yusri menambahkan, jumlah dosis pertama vaksinasi di Sumsel sudah tinggi. Disamping vaksinasi COVID-19 yang meningkat dan kekebalan sudah ada, secara alami juga sudah ada kekebalan dari warga Sumsel.

3 dari 3 halaman

Terapkan Prokes COVID-19

“Di Sumsel juga kita sudah menerapkan protokol kesehatan (prokes), walau memang diakui masih ada yang belum menerapkannya. Tapi kita maklumi. Di luar negeri, vaksin tinggi, tapi prokes masih minim,” katanya.

Penerapan prokes juga dilakukan Raffa, salah satu pelajar di Palembang Sumsel. Selama berada di sekolah, dia terus menerapkan prokes.

“Masker dan hand sanitizer selalu saya bawa dan pakai. Untuk menghindari penularan COVID-19. Tapi Alhamdulillah, di sekolah tidak ada yang terpapar COVID-19. Semua sudah divaksin juga,” ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.