Sukses

Menuai Manfaat Kelapa Sawit Lewat Kerja Sama dengan Petani

Dirinya sangat terbantu dengan sistem mitra plasma yang dijalankan oleh perusahaan setempat.

Liputan6.com, Luwuk - Abidin (52), bercerita soal dampak ekonomi usai dirinya menjadi petani plasma di perkebunan sawit oleh perusahaan setempat.

Menurutnya, dirinya sangat terbantu dengan sistem mitra plasma yang dijalankan. Perekonomian keluarganya pun membaik.

"Semua orang dapat melihat fakta dan kenyataan daerah yang ada sawit binaan PT Kurnia Luwuk Sejati (KLS), pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan perekonomian masyarakat sangat pesat," kata dia, Kamis (11/11/2021).

Ada ribuan petani yang diklaim bermitra menjadi petani plasma di perusahaan, komitmen serta aturan dalam perjanjian dijalankan dengan baik.

"Kami bermitra dengan sangat baik, para petani hanya menyiapkan lahan, selebihnya mulai bibit, pupuk diberikan perusahaan. Saya rasa perusahaan telah manjalankan fungsi serta kewajibannya dengan sangat profesional," ujar Abidin yang juga Sekertaris APKASINDO (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia) untuk petani plasma di PT KLS.

Di sisi lain, pihak perusahaan tetap menaati semua regulasi pemerintah, mulai dari aturan tentang pemanfaatan lahan HGU (Hak Guna Usaha) dan plasma.

"Sebab kelengkapan dokumen hukum tentang legalitas kepemilikan lahan selalu menjadi perhatian perusahaan, ini dilakukan agar mencegah hal-hal yang bisa merugikan baik itu untuk perusahaan maupun untuk petani itu sendiri," kata Legal corporate PT KLS, Albertus Lutter SH.CTL.

Sebelumnya, Presiden Jokowi berupaya menggenjot produksi CPO (crude palm oil) dalam negeri untuk menggantikan bahan bakar fosil, dengan memberikan nilai tambah pada CPO Indonesia melalui Biodisel, karena bisa menghemat devisa Negara.

Pemerintah setidaknya mencatat penghematan devisa sebesar Rp38 triliun di tahun 2020. Dan diperkirakan kembali akan menghemat devisa sebesar Rp56 triliun di tahun 2021. Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi saat meresmikan pabrik Biodisel PT. Johnlin Group di Kalimantan Selatan, pada 21 Oktober 2021 yang lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.