Sukses

Dapat Bantuan KUR dari BRI, Peternak Sapi di Lombok Raup Untung Besar

Peternak sapi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), antusias setelah mendapatkan modal berupa Kredit Usaha Rakyat dari BRI.

Liputan6.com, Lombok - Peternak sapi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), antusias setelah mendapatkan modal berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Modal tersebut digunakan para peternak sapi untuk membeli sapi indukan. Sapi indukan tersebut nantinya akan dikawin suntik dan melahirkan banyak anak hanya dalam kurun waktu beberapa bulan saja. Anak sapi itu dijual dengan harga yang sangat fantastis.

“Awalnya, dengan modal dari KUR itu itu kami beli sapi yang indukan. Setelah disuntik, sapi itu melahirkan banyak anak, anaknya sangat mahal,” ujar Sudirman Ketua Kelombok Peternak, Reyan Baru, Lombok Barat.

Ia mengatakan untuk anak sapi Bali saja, dia bisa menjual seharga Rp 5 juta. Berbeda dengan sapi-sapi kelas premium, seperti Limusin, Simental, dan Berangus. Harga anak sapi tersebut berkisar belasan juta rupiah perekornya.

"Baru lahir saja, anak sapi Simental dan Limusian paling murah 10 juta per ekor. Bahkan bisa sampai 15 juta perekornya. Itu anaknya saja, Induknya juga mahal. Jadi banyak keuntungan yang kami dapat dari penjualan sapi ini,” kata dia.

Sudirman mengatakan, sebelum diberikan bantuan KUR, kelompok peternak hanya memiliki 89 ekor sapi. Dan dalam kurun waktu 3 bulan setelah diberikan bantuan, jumlah sapi di kelompok peternak tersebut meningkat hingga 160 ekor.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keuntungan Ratusan Juta

Seiring dengan bertambahnya jumlah peternak. Para peternak biasa menjual sapi-sapinya di seluruh pasar hewan di Lombok. Hasilnya pun sangat menggiurkan, mereka bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp200 juta setiap bulannya dari penjualan indukan dan anak sapi ternakan ini.

"Sangat terbantu dengan bantuan ini. Dan kami merasakan sendiri hasilnya karena kami bisa untung sampai Rp 200 juta per bulan dari hasil beternak sapi-sapi besar ini saja," katanya.

Tak hanya Sudirman, salah seorang peternak lainnya Adrian juga mengaku sangat untuk dengan beternak sapi. Apalagi setelah diberikan bantuan pinjaman KUR.

Adrian saat ini menikmati pinjaman Kupedes yaitu kredit untuk pengembangan usaha Mikro dan meningkatkan kesejahteraan debitur dengan plafon pinjaman sebesar Rp150 juta. Dengan pinjaman tersebut, Adrian telah menikmati hasil dari penjualan sapinya, dan juga menambah sapinya untuk meningkatkan omzet penjualan.

"Dari uang itu, saya sudah bisa menikmati hasilnya dan sekarang saya punya empat ekor sapi yaitu dua sapi Limusin dan dua sapi lokal," kata dia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.