Sukses

Semua Pasien Berhasil Sembuh, Isolasi Apung Terpadu KM Umsini Resmi Ditutup

Pemberhentian pengoperasian KM Umsini ditandai dengan penurunan bendera kuning serta penyerahan penghargaan berupa plakat kepada sejumlah pihak yang berperan selama KM Umsini jadi tempat isolasi apung.

Liputan6.com, Makassar - Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto telah resmi memberhentikan pengoperasian kapal isolasi apung Umsini, Senin (20/9/21). Pemberhentian pengoperasian ini ditandai dengan penurunan bendera kuning  serta penyerahan penghargaan berupa plakat kepada sejumlah pihak yang berperan selama KM Umsini jadi tempat isolasi apung. 

“Alhamdulillah kita akhiri, karena BORnya sudah sangat rendah satu kota itu cuman 8 persen. Di kapal ini bornya 2,5 persen. Sehingga sudah selayaknya itu berarti program isolasi terpadu itu berhasil. Kenapa berhasil, karena berhasil menekan angka bor. Itu menjadi rujukan,” ucapnya. 

Katanya, untuk penanganan selanjutnya, Danny akan mengevaluasi perbulan serta akan mengantisipasi jika ada lonjakan secara tiba-tiba.

Salah satunya dengan menggencarkan vaksinasi di Kota Makassar di setiap kelurahan yang termasuk dalam program sistem sapu jagad 100 vaksin 1 RT/hari 100 persen. 

Untuk jumlah pasien covid isolasi terpadu sendiri selama dua bulan beroperasi sebanyak 275 orang .

“Alhamdulillah semua sembuh. Terakhir masih ada 8 orang pasien tapi hari ini semua sudah pulang dan sembuh,” terang Danny.

Tak hanya itu, salah satu alumni KM Umsini, Putri mengucapkan terimakasih di hadapan Wali Kota Makassar atas fasilitas luar biasa selama ia menjalani isolasi.

“Terima kasih banyak pak wali. Saya dan teman-teman saya yang pernah isolasi di kapal ini sangat senang. Fasilitasnya luar biasa. Vitaminnya makanannya sehingga saya cuman 6 hari sudah sembuh,” ungkapnya.

Wali kota Danny berharap tak ada lagi kapal isolasi terpadu. 

“Ini bukan sekedar program tapi ini sebuah sejarah yang membuat mata dunia melirik semua ke kota Makassar dan menjadikannya contoh. Tapi jangan lengah, tetap patuhi protokol kesehatan,” himbaunya.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.