Sukses

Beasiswa UKT dan KIP Kuliah Bawa Ratusan Mahasiwa di Sikka Meraih Asa

Sejak 2020, Kemendikbud telah mengeluarkan kebijakan merdeka belajar-kampus merdeka untuk mendorong transformasi pendidikan tinggi yang lebih efisien dan efektif serta menghasilkan mahasiswa dan lulusan yang siap menghadapi berbagai tantangan global.

Liputan6.com, Sikka - Kualitas pendidikan tinggi sangat menentukan kemajuan teknologi bangsa untuk merespon berbagai tantangan global. Berbagai upaya adaptasi dan inovasi dilakukan demi pencapaian visi Indonesia maju pada tahun 2045.

Sejak 2020, Kemendikbud telah mengeluarkan kebijakan merdeka belajar-kampus merdeka untuk mendorong transformasi pendidikan tinggi yang lebih efisien dan efektif serta menghasilkan mahasiswa dan lulusan yang siap menghadapi berbagai tantangan global.

Dalam menjamin pemerataan pendidikan tinggi, melalui Program Indonesia Pintar (PIP), Pemerintah Indonesia mengeluarkan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) sebagai salah satu bentuk bantuan pendidikan yang diberikan kepada lulusan SMA, SMK, atau sederajat dari keluarga kurang mampu agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Untuk menjawab berbagai aspirasi masyarakat termasuk untuk memperkuat kebijakan penanganan dampak pandemi Covid-19 bagi pendidikan tinggi, maka pemerintah melalui Program Indonesia Pintar (PIP) Pendidikan Tinggi terus melanjutkan Program Bantuan UKT. Hal ini sekaligus membantu kondisi keuangan perguruan tinggi yang juga sangat terdampak pandemi Covid-19. 

Anggota DPR RI Komisi X Fraksi PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira pada Rabu (27/10/2021) siang, di aula Kampus Akademi Keperawatan (Akper) Santa Elisabeth Lela, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyerahkan secara langsung bantuan beasiswa bagi mahasiswa melalui Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan juga Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Dalam kesempatan menyerahkan bantuan beasiswa tersebut, Andreas Hugo Parera juga berkesempatan memberikan sosialisasi terkait Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Ia juga mengatakan, saat ini di kampus Akper Santa Elisabeth Lela sebanyak 58 orang mendapat bantuan beasiswa KIP Kuliah dan juga 48 orang mendapat UKT.

"Tahun 2021 ini kampus Akper Santa Elisabeth Lela mendapatkan bantuan beasiswa kuliah sebanyak 58 orang. Untuk mahasiswa yang lolos seleksi kemarin saya buat pengumuman dari sini mendapatkan 58 orang untuk beasiswa PIP dan 48 mahasiswa penerima UKT," dia menjelaskan.

Dia mengatakan besaran nilai beasiswa baik PIP maupun UKT sesuai dengan program studi. Untuk program studi terakreditasi C mendapat beasiswa sebesar Rp2,5 juta, program studi terakreditasi B sebesar Rp 4,5 juta, program studi terakreditasi B, sebesar Rp 8 juta, hingga Rp 12 juta. 

"Begitu juga dengan beasiswa PIP mereka akan dapat bantuan per semester sesuai dengan akreditasi mulai dari Rp 2,5 juta hingga 12 juta. Selain itu, setiap bulan mahasiswa akan mendapat biaya akomodasi sebesar Rp800 ribu. Mereka mendapat beasiswa sesuai dengan program studi," dia berujar.

Lebih lanjut, ia mengatakan, saat ini mahasiswa mempunyai kesempatan mencicipi studi lain. Itulah yang disebut merdeka belajar.

"Saya sampaikan ke anak-anak, mereka ini juga suatu saat bisa pindah kuliah misalnya di kampus Atmajaya tidak harus di bidang keperawatan tetapi mereka punya minat studi lain," jelasnya.

Dia menambahkan, untuk menjadi kampus merdeka, Kampus Akper St Elisabeth Lela harus melakukan kerja sama dengan kampus lain di Indonesia dan masuk ke Link dan Assosiasi Perguruan Tinggi Katolik.

"Maka tadi saya sarankan mereka masuk dengan kerja sama dengan Link Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik dengan Keuskupan. Tapi tadi ketua yayasan bilang kampus Akper Santa Elisabeth Lela sudah ada Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik untuk bidang pendidikan vokasi," ujarnya.

Menurut Andreas Hugo Parera, program Kampus Merdeka sangat bagus karena banyak program yang bisa dilihat di website.

"Jadi ini bagus mereka bisa saling kontrak dengan mahasiswa kemudian ada banyak program yang bisa mereka ikuti dengan melihat di website," ujarnya.

Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga membantu surat usulan atau proposal untuk penelitian baik mandiri maupun kelompok dengan cara mengakses website Kampus Merdeka.

"Sekarang ini kesempatan terbuka, hanya bagaimana mereka punya niat untuk meningkatkan kompetensi mereka," dia mengatakan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Manfaatkan Beasiswa dengan Sebaik-baiknya

Sementara pada Kamis (28/10/2021) di Universitas Nusa Nipa (Unipa) Indonesia, sebanyak 276 mahasiswa juga mendapat beasiswa yang terdiri dari UKT dan KIP Kuliah.

Anggota Komisi X DPR RI, Andreas Hugo Pareira, kepada media ini menjelaskan bahwa untuk KIP Kuliah baik jalur reguler maupun jalur aspirasi, diberikan kepada mahasiswa angkatan tahun 2019/2020.

Untuk Kabupaten Sikka, terdapat 5 perguruan tinggi yang mendapatkan KIP Kuliah dengan jumlah mahasiswa penerima terbanyak sedaratan Flores, Lembata, dan Alor.

Ia pun berpesan kepada para mahasiswa penerima beasiswa tersebut agar memanfaatkan beasiswa tersebut dengan sebaik-baiknya karena pemberian beasiswa tersebut diberikan dengan tanggung jawab.

Sementara itu, Rektor Unipa Indonesia, Angelinus Vincentius, yang ditemui usai penyerahan beasiswa tersebut menjelaskan bahwa bantuan beasiswa UKT dan KIP Kuliah diserahkan langsung oleh Anggota Komisi X DPR RI, Andreas Hugo Pareira kepada ratusan mahasiswa Unipa Indonesia.

Angelinus Vincentius menjelaskan bahwa pada 2021, Unipa Indonesia mendapatkan UKT reguler sebanyak 120 orang dan UKT aspirasi sebanyak 6 orang.

"Nilai atau nominal yang diberikan adalah Rp 2.400.000/semeseter dan langsung di transfer ke rekening lembaga dan jenis beasiswa yang kedua adalah KIP, untuk tahun 2021, Unipa Indonesia mendapatkan 150 orang terdiri dari 100 orang KIP reguler dan 50 orang KIP aspirasi atas perjuangan dari Pak Andreas Hugo Pareira dan tim," dia menandasakan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.