Sukses

Ini Strategi Wawako Bengkulu Cegah Tingginya Kasus Penyakit TBC

Wawako Bengkulu Dedy Wahyudi membuat strategi untuk menekan angka kasus penyakit TBC di Bengkulu.

Liputan6.com, Bengkulu - Wakil Wali Kota (Wawako) Bengkulu Dedy Wahyudi, dibuat kaget oleh pernyataan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkulu Khairul Arifin, dalam acara Advokasi dan Koordinasi Pengendalian Tuberkulosis pada Tempat Kerja di Kota Bengkulu, di Xtra Hotel Bengkulu, Rabu (27/10/2021) lalu.

Wawako Dedy mengaku kaget, setelah mendengar jika di penyakit Tuberkulosis (TBC) di Indonesia, berada di urutan kedua tertinggi di dunia.

TBC yang juga dikenal dengan TB, adalah penyakit paru-paru akibat kuman Mycobacterium Tuberculosis yang mematikan, jika tidak cepat ditangani secara medis.

Wawako Bengkulu Dedy Wahyudi mengatakan, persoalan serius tersebut harus segera ditangani. Terlebih penderita TBC di Bengkulu berada di angka lebih dari 2.000 kasus. Namun yang baru tertangani sebanyak 230 kasus atau sekitar 10 persen.

“Saya kaget tadi mendengarnya, ternyata di tingkat dunia kita masih pada level tertinggi di dunia. Dan di Bengkulu kita baru sedikit sekali menjangkau atau menangani kasus TBC,” ucapnya, Kamis (28/10/2021).

“Padahal jumlahnya 2.000 lebih, saya berharap data itu tidak akurat. Maka saya minta kepada kadis tolong dibuat semacam strategi untuk kita melakukan pelacakan terhadap TBC ini,” kata Wawako Bengkulu tersebut.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Imbauan ke Masyarakat

Salah satunya cara untuk menekan kasus TBC di Bengkulu, lanjut Dedy, yaitu dengan upaya meningkatkan kegiatan sosialisasi dan promosi.

Seperti dibuat selebaran imbauan yang disebar ke masyarakat, dengan tulisan ‘Kalau Batuk Lebih dari 2 Minggu, Jangan Sepelekan, Segara Periksa’.

Dedy melanjutkan, tahun depan ia minta agar Dinkes Bengkulu menganggarkan anggaran untuk penanganan masalah TBC sekaligus anggaran untuk promosi melalui selebaran dan spanduk/baliho.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.