Sukses

Tradisi Bali Mulang Pakelem Korbankan Hewan Hitam ke Tengah Laut

Mulang pekelem adalah tradisi masyarakat Bali untuk memohon keselamatan dengan cara mengorbankan hewan ternak, seperti ayam, bebek, sapi atau kerbau ke lautan, masyarakat bali biasa menyebutnya dengan dilarung. Mulang Pekelem bisa dilakukan di lautan atau gunung.

Liputan6.com, Jembrana - Tradisi Mulang Pakelem yang dilaksanakan oleh Desa Adat Yehembang Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana mendapatkan atensi dari Basarnas Bali. lantaran kegiatannya berada dalam perairan sehingga Basarnas bali melakukan pendampingan selama kegiatan keagamaan tersebut berlangsung.

Mulang pekelem adalah tradisi masyarakat Bali untuk memohon keselamatan dengan cara mengorbankan hewan ternak, seperti ayam, bebek, sapi atau kerbau yang berwarna hitam ke lautan, masyarakat Bali biasa menyebutnya dengan dilarung.

Mulang Pekelem bisa dilakukan di lautan atau di kawah gunung. Hal itu diharapkan untuk tujuan menjaga keharmonisan alam semesta.

Pakelem yang berarti menenggelamkan sesajen (yadnya) di dalam air, baik laut, danau atau kawah gunung, kegiatan suci tersebut digelar sekali dalam satu tahun. 

Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana Dewa Putu Hendri Gunawan mengatakan pelaksanaan kegiatan mulang pakelem diadakan di area perairan (di tengah laut) sehingga masyarakat adat meminta pihaknya ikut dalam kegiatan tersebut.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mohon Perlindungan dan Keselamatan

"Dalam melaksanakan kegiatan mulang pakelem personel Basarnas Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana. Personel dilengkapi dengan satu unit rubber boat serta memberikan life jaket bagi masyarakat yang mengikuti kegiatan mulang pakelem" kata Dewa di jembrana, Sabtu (23/10/20210).

Dewa menyebut untuk mencapai lokasi mulang pakelem pihaknya menurunkan rubber boat dari pantai perancak menuju arah timur ke perairan yehembang Kecamatan Mendoyo. Selain dari Basarnas Bali unsur Potensi SAR 115 turut serta dalam kegiatan tersebut.

"Tujuannya (Siaga SAR Khusus) mulang pakelem adalah memberikan rasa aman, nyaman serta mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan," imbuh Dewa.

Untuk diketahui, kegiatan mulang pakelem Desa Adat Yehembang ini dilaksanakan sehubungan Ngusabha Desa dan Ngusabha Nini Puseh Desa yang diikuti puluhan orang. tradisi ini dipersembahkan di tengah laut dimaksudkan untuk meminta perlindungan keselamatan dari Tuhan. 

Masyarakat Bali mempercayai danau dan laut merupakan sumber air yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Sebab itulah tempat tersebut dianggap sakral dan tepat untuk lokasi upacara mulang pakelem. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.