Sukses

Cerita Atlet Gorontalo Disogok Uang Rp200 Juta agar Mengalah di PON XX Papua

Kontingen Provinsi Gorontalo dari cabang olahraga sepak takraw yang berlaga di PON XX Papua sempat ditawari uang senilai Rp200 juta.

Liputan6.com, Gorontalo - Kontingen Provinsi Gorontalo dari cabang olahraga sepak takraw yang berlaga di PON XX Papua sempat ditawari uang senilai Rp200 juta.

Uang ratusan juta itu akan diberikan kepada atlet sepak takraw Provinsi Gorontalo, dengan syarat mereka harus mengalah dari lawannya.

“Memang ada hal seperti itu. Nilainya besar, sekitar Rp200 juta,” kata Ketua KONI Provinsi Gorontalo, Fikram Salilama.

Akan tetapi, kata Fikram, para atlet tidak terpengaruh dan tergiur dengan uang yang ditawarkan itu. Para atlet menolak dan tetap konsisten ingin membawa nama baik Provinsi Gorontalo di PON tahun 2021 ini.

“Itu luar biasa, karena mental mereka sudah terlatih pada hal seperti itu,” ujarnya.

Abdul Halim Radjiu, salah satu atlet sepak takraw Provinsi Gorontalo juga membenarkan adanya upaya sogokan kepada mereka dengan syarat mengalah dari lawannya.

“Itu benar. Bahkan, bapak itu datang sendiri ke lapangan, dia akan memberikan uang Rp200 juta yang penting kami harus kalah sama salah satu tim,” ungkapnya.

Ia menambahkan, tawaran ini langsung ditolak, karena mereka adalah atlet profesional. Lebih dari itu, mereka juga ingin mempertahankan medali emas yang pernah diraih pada PON sebelumnya.

“Hal-hal seperti ini akan merusak kita, apalagi ini dari sepak takraw,” ungkapnya.

Sebelumnya, kontingen Gorontalo pada PON XX di Papua berhasil meraih dua medali emas dari cabang olahraga sepak takraw, satu perak dari taekwondo, serta dua perunggu masing-masing dari muaythai dan atletik.

Menurut Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, perolehan medali tersebut memperbaiki prestasi yang diraih pada PON sebelumnya di mana Gorontalo hanya meraih dua medali emas dan satu perunggu yang semuanya dari sepak takraw.

“Ini adalah prestasi yang luar biasa. Atlet yang meraih medali, pasti akan diberi bonus oleh Bapak Gubernur,” dia menandaskan.

Simak juga video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.