Sukses

Mengenal Agro Melinda, Wisata Petik Melon di Indramayu

Petani muda asal Kabupaten Indramayu optimis lahan pertanian yang tidak maksimal ditanami padi bisa maksimal dengan tanaman lain.

Liputan6.com, Indramayu Optimisme Saruja memberikan alternatif kepada petani yang kerap kesulitan menanam padi terjawab. Warga Desa Kedokangabus Kabupaten Indramayu tersebut sukses menanam buah melon di lahan pertanian miliknya.

Bahkan, buah melon yang ditanam di lahan seluas satu hektare tersebut panen dengan hasil yang tidak mengecewakan. Saruja pun akan memperluas wilayah tanam dan menjadikannya sebagai agrowisata Melon Indramayu (Melinda).

"Sudah saya buktikan sendiri dan hasilnya memuaskan. Saya panen perdana melon jenis Golden Alysa," kata Saruja, Senin (18/10/2021).

Dari hasil upayanya itu, Saruja yakin Melon Indramayu menjadi salah satu alternatif petani di desanya. Menurut Saruja, kondisi tanah di desanya, Kedokangabus Kabupaten Indramayu, kurang sesuai untuk menanam padi.

"Sudah saya buktikan dan melon berhasil panen. Ada melon jenis golden alysa, madesta, dan black salsa," kata Saruja, Senin (18/10/2021).

Saruja mengaku sudah setengah tahun menggarap perkebunan melon miliknya. Saruja rupanya berhasil mengelola beberapa jenis melon indramayu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wisata Petik

Selain jenis Golden Alysa, Saruja juga menanam melon jenis Madesta dan Black Salsa. Ide Saruja mengembangkan agrowisata Melinda tersebut langsung direspon Pemdes Kedokangabus.

"Setelah saya melihat langsung hasil panennya ternyata budi daya melon di sini cukup luar biasa. Hasilnya bisa kita katakan mampu bersaing dengan daerah lain," kata Saruja.

Sementara itu, untuk pengembangan agrowisata Melinda, Saruja mengaku belum mematok harga kepada pengunjung. Dalam wisata ini, pengunjung bisa memetik langsung buah melon dari kebunnya.

Saruja mengaku, rencananya perkebunan melon akan dikembangkan hingga 10 hektare. "Sekarang wisata, petik, timbang dan bayar," kata Saruja.

Sementara itu, Kepala Desa Kedokangabus Raswa mengaku telah memiliki rencana untuk mengembangkan Agro Melinda di Kedokangabus.

Bahkan, tak hanya wisata memetik melon, wisata edukasi terkait melon dan pertanian jenis lainnya pun akan dikembangkan, khususnya bagi pelajar dan mahasiswa.

Raswa mengatakan akan berkolaborasi dengan petani untuk mengembangkan Agro Melinda.

"Ternyata tanah di sini cocok dan semoga kelompok lain bisa mengembangkan perkebunan melon sehinggaa bisa meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat. Kemudian, bisa meningkatkan minat pemuda untuk bertani," Raswa menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.