Sukses

Mi Sehat untuk Penderita Diabetes ala Mahasiswa UNY

Penderita diabetes biasa terkendala dalam menikmati mi. KIni mahasiswa UNY telah membuat mi sehat untuk penderita diabetes.

Liputan6.com, Yogyakarta - Tumbuhan petai cina (Leucaena leucocephala) yang banyak ditemukan di Indonesia bermanfaat untuk mengurangi kadar gula dalam darah pada penderita diabetes. Mahasiswa UNY memanfaatkan petai cina ini menjadi produk pangan mi sehat bagi penderita diabetes.

Peneliti petai cina ini yaitu Ahzami Fadilah Akbar prodi Teknik Elektro, Intan Diah Kusuma prodi Pendidikan Tata Boga, Wulan Febrianingsih prodi Pendidikan IPA, Siti Vera Lestari prodi Pendidikan Matematika, dan Asma Nur Azizah prodi Sastra Inggris.

Ahzami Fadilah Akbar mengatakan biji petai cina mengandung tanin, galaktomanan, dan flavonoid, kandungan tersebut mempunyai efek untuk menurunkan kadar gula dalam darah dengan cara menghambat aktivitas glukosidase dan alfa amilase.

“Penelitian tentang efek antidiabetes biji petai cina telah dilakukan sebelumnya, yang mana pemberian ekstrak biji petai cina dosis 0,25 g/kg, 0,5 g/kg dan 1 g/kg mampu menurunkan kadar glukosa darah sebesar 49,97 persen, 56,80 persen, dan 65,30 persen,” katanya.

Ia mengatakan mi sehat diabetes ini juga mengedukasi masyarakat bahwa petai cina tidak hanya dapat dimakan sebagai lauk atau lalap, tetapi juga dapat diolah menjadi bentuk lain yang kaya manfaat. Wulan Febrianingsih menambahkan mereka mengolah petai cina menjadi mi karena mi merupakan makanan yang familiar di masyarakat.

“Sampai saat ini masih banyak anggapan masyarakat mengenai mi itu berbahaya dengan bahan kimia, oleh karenanya kami membuktikan bahwa hal tersebut kurang tepat,” ujar Wulan.

Meningkatkan nilai gizi mi sehat ini dengan menambahkan sayuran pada bahan baku pembuatan mi, mengganti bahan tepung atau menambahkan bahan tambahan lainnya. Produk ini dinamai Beta Health Noodle.

Intan Diah Kusuma menjelaskan bahan pokok yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji petai cina yang sudah tua atau berwarna cokelat. Selain itu, juga diperlukan air 2500 ml, tepung terigu 200 gram, tepung kanji 25 gram, garam 1 sendok teh, telur ayam yang dikocok lepas 2 butir, minyak goreng 3 sendok makan, tepung maizena 3 sendok makan dan sayuran (bayam, wortel, sawi) secukupnya.

“Alat yang digunakan yaitu ayakan tepung, baskom, nampan, blender, timbangan digital, wajan, oven, spatula, centong, corong dan panci,” katanya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cara membuat Mi Sehat Diabetes

Cara membuatnya pertama kali membersihkan biji petai cina dengan menggunakan air mengalir. Sementara itu, panaskan air sebanyak 2.500 ml yang digunakan untuk merebus biji petai cina sampai lunak, kemudian tiriskan dan keringkan menggunakan oven selama ± 15 menit dengan suhu sekitar 30-50 derajat Celsius.

Blender biji petai cina sampai menjadi bubuk lalu diayak kemudian disangrai selama ±5 menit. Campur telur ke dalam tepung biji petai cina tadi kemudian tambahkan tepung terigu dan tepung kanji sambil diuleni, beri air sedikit demi sedikit. Masukkan minyak goreng dan garam sambil terus diuleni hingga tercampur rata dan kalis.

Giling mie dengan ukuran 1 hingga halus, pindah ke ukuran 2 hingga halus dan seterusnya hingga ukuran 4. Masukkan ke dalam pemotong dengan pilihan ukuran kecil. Cara menyajikannya, mi direbus hingga terapung lalu tambahkan sayuran seperti, sawi, wortel, brokoli, atau lainnya.

Produk Beta Health Noodle ini berfungsi sebagai alternatif pengganti makanan bagi para penderita diabetes. Kelebihan dari produk ini aman karena dibuat menggunakan bahan alami tanpa zat pengawet. Cara penyajiannya sangat praktis karena dapat dihidangkan dalam bentuk mi kuah ataupun goreng.

Karya ini berhasil meraih Silver Medal pada ajang World Invention Competition and Exhibition 2021 yang diselenggarakan oleh Young Scientist Association (IYSA) dan SEGi College Subang Jaya Malaysia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.