Sukses

Penjelasan Pengelola Tempat Wisata Lembang soal Warga Getok Tarif Parkir Rp150 Ribu

Aksi getok tarif parkir yang dilakukan tiga oknum warga itu viral di media sosial.

Liputan6.com, Bandung - Pihak pengelola wisata Farmhouse dan The Great Asia Africa di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, buka suara soal getok tarif parkir Rp150 ribu kepada rombongan wisatawan dari luar daerah. Aksi getok tarif parkir yang dilakukan tiga oknum warga itu viral di media sosial.

Public Relation Farmhouse dan The Great Asia Africa Lembang Intania Setiati mengatakan, kejadian getok parkir yang sempat viral tersebut bukan terjadi di kantong parkir yang dikelola pihaknya.

"Untuk kasus viral itu jauh dari tempat parkir kita, itu masih jauh dari lokasi wisata. Lahan parkirnya memang lahan warga, jadi kita tidak tahu-menahu sama sekali dan tidak berwenang menegur," kata Intan saat dihubungi, Selasa (12/10/2021).

Adapun peristiwa tersebut tidak berlanjut setelah adanya proses mediasi yang dilakukan antara petugas parkir dengan perwakilan bus. Ketiganya sudah dikembalikan kepada keluarganya dan hanya diberikan sanksi peringatan agar tak mengulangi perbuatan serupa.

"Sudah ditindak langsung oleh aparat desa. Kita selaku pengelola berterima kasih sudah diselesaikan dan mereka dibina aparat desa," ujar Intan.

Intan menjelaskan, kantong parkir yang dikelola Farmhouse dan The Great Asia Africa memiliki tarif normal untuk bus Rp25 ribu untuk dua jam pertama dan Rp5 ribu untuk setiap satu jam berikutnya.

"Kalau seharian parkir enggak akan sampai Rp150 ribu," ucap Intan.

Selain itu, dari tiga kantong parkir yang dikelola manajemen Farmhouse dan The Great Asia Africa bisa mencapai ratusan kendaraan.

"Kapasitas 3 area parkir di The Great bisa memuat mobil 60, di sebelahnya ada lahan parkir bisa memuat hingga 25 bus. Untuk di Farmhouse mobil bisa memuat 200," tuturnya.

Intan menyayangkan aksi getok tarif parkir yang dilakukan oknum warga di Lembang dapat memberikan kesan negatif kepada para wisatawan. Imbasnya, jumlah kunjungan pun akan menurun dan berdampak pada ekonomi masyarakat.

"Karena ada ketidaknyamanan bagi para wisatawan yang datang. Sementara dengan adanya tempat wisata, perekonomian warga bisa lebih baik. Ada yang berjualan oleh-oleh dan ada yang buka warung buka lahan parkir," ungkapnya.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.