Sukses

Heboh Temuan Keris Pusaka Kuno dan Tengkorak Misterius di Blora

Sukari menduga pusaka itu adalah jenis keris Jati Ngarang yang memiliki lekuk atau luk sembilan

Liputan6.com, Blora - Warga Bangkle, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mendadak dihebohkan temuan para penggali kuburan. Mereka menemukan keris pusaka saat menggali liang lahat di TPU Sasono Langgeng.

Sukari (49), seorang warga RT 02 RW 03 Kelurahan Bangkle mengatakan, temuan keris pusaka lawas tersebut juga disertai adanya tengkorak manusia. Peristiwa itu berawal salah satu tetangganya yang meninggal dunia beberapa waktu lalu dan hendak dikebumikan di kompleks makam setempat.

"Waktu itu saya di situ, penggali kuburnya bernama Suwito sama rekan-rekannya mendapatkan keris pusaka," ungkap Sukari kepada Liputan6.com, Sabtu (9/10/2021).

Sukari menduga pusaka itu adalah jenis keris Jati Ngarang yang memiliki lekuk atau luk sembilan. Keris pusaka tersebut diduga sengaja dikuburkan bersama pemiliknya orang pendahulu.

Menurutnya keris pusaka itu dipercayai masih ada khodamnya. Ia mengklaim turut melihat langsung dan satu-satunya warga yang mengabadikannya.

"Waktu itu saya memoto dan merekamnya," kata bapak dari dua anak itu.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sempat Diambil Penggali Kubur

Sukari juga menerangkan, adanya pusaka keris itu sempat diambil oleh penggali kubur. Ia lalu menyarankan temannya tersebut untuk turut menguburkan kembali keris pusaka itu di samping peti kurung tetangganya yang meninggal dunia.

"Takut terjadi suatu apa-apa, dan saya mengharap ke teman-teman untuk mengembalikan ke tempat asal kuburannya itu," terangnya.

Lebih lanjut, Sukari mengatakan tidak mengetahui makam siapa yang pernah dikubur bersama keris pusaka tersebut. Sebab, kondisi liang lahat sebelum digali sudah tidak ada batu nisannya.

"Tidak tahu, itu pas digali sudah tidak ada pathoknya (batu nisan, red). Tapi itu sudah ada ratusan tahun lebih," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.