Sukses

Mimpi Menteri Risma Kembangkan Perahu hingga Motor Listrik di Papua

Perahu hingga motor listrik jadi obrolan Menteri Risma bersama Rektor Universitas Cenderawasih saat Menteri Risma kunjungan ke Papua.

Liputan6.com, Jayapura - Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini mematangkan rencana pemerintah mendorong pemberdayaan sosial dan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Papua. Mensos mendorong penguatan kerja sama perguruan tinggi, yakni Institut Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) dengan Universitas Cenderawasih (Uncen). Untuk mewujudkan rencana itu, Mensos bertemu Rektor Uncen Apolo Safanpo.

Pertemuan tersebut membahas rencana pengembangan pemberdayaan sosial, human development, dan bantuan aksesibilitas transportasi di wilayah Papua. Mensos Risma berkeyakinan langkah awal meningkatkan kualitas SDM Papua adalah dengan meningkatkan aksesibilitas.

Pakar dari ITS akan dilibatkan dalam mengembangkan alat transportasi air berupa perahu berkolaborasi dengan para sarjana di Uncen. Kerja sama ini tidak hanya dimaksudkan untuk memastikan terjadinya transfer of knowledge, tetapi lebih jauh juga dengan memberdayakan masyarakat setempat.

"Kita bisa saja membelikan perahu dari luar, tapi kalau seperti itu tidak akan ada transfer knowledge. Oleh karena itu, kemudian saya sampaikan ke Rektor Uncen dan kemudian saya sampaikan ke ITS. Alhamdulillah, keduanya siap membantu," kata Mensos Risma di Jayapura, Senin (4/10/2021).

Mensos menjelaskan peran strategis alat transportasi air berupa perahu. Kondisi geografis Papua yang banyak dilalui sungai menjadi modal memperkuat akses transportasi warga. Mensos berpendapat, perlu perahu yang bisa memuat barang dengan kapasitas besar agar distribusi barang ke masyarakat dapat dilakukan secara efisien. Risma memiliki konsep perahu yang akan dikembangkan awalnya didesain maksimal muatannya 200 kilogram. Lalu berikutnya maksimal satu ton.

"Saya nego jadi dua ton. Kalau kita bisa gunakan perahu seperti itu, kita bisa efisien agar harga barang terkendali. Masyarakat kan tidak mungkin sejahtera kalau harga barang-barang mahal," kata Mensos.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kembangkan Transportasi Motor Listrik

Tidak hanya menyiapkan angkutan air, Kemensos juga berencana mengembangkan transportasi darat berupa sepeda motor dengan baterai yang sudah dibuat oleh ITS dengan nama Gesits. Bahkan nantinya tidak hanya sepeda motor, ITS juga akan membuatkan stasiun pengisian energi dengan menggunakan teknologi solar cell.

"Saya sempat berencana untuk mengembangkan mobil listrik, tapi banyak rintangannya seperti harus bikin jembatan dan lain-lain. Maka dari itu, yang paling masuk akal adalah mengembangkan motor. Namun, motornya harus dimodifikasi untuk menyesuaikan medan. Dari situ aksesibilitas bisa kita jaga dengan bahan bakar listrik, agar tidak terpaku oleh BBM dan ekonomi bisa jalan," ujar dia.

Mensos menjelaskan pengembangkan alat transportasi ini sebagai kesempatan bagi mahasiswa yang terlibat untuk meningkatkan keilmuannya.

"Ini memang sulit. Namun, seperti kehidupan yang ketika kecil kita sulit untuk berjalan namun pada akhirnya bisa berlari. Kita harus mulai dari sekarang. Mahasiswa ini akan bisa survive kalau mereka mengerti kondisi lapangan. Kalau hanya teori nanti tidak bisa merancangnya," tuturnya.

Sementara itu, tokoh agama setempat, Ketua Sinode Gereja Kristen Injil (GKI) Pendeta Andrikus Mofu mengatakan alat-alat transportasi ini nantinya akan bermanfaat bagi rakyat Papua.

"Terima kasih untuk Ibu Mensos yang sudah membantu masyarakat Papua. Saya salah satu orang yang sangat mengapresiasi Ibu Mensos semenjak dari jadi wali kota Surabaya hingga kini jadi Menteri Sosial. Saya yakin ini adalah karena kehendak Tuhan untuk membuat masa depan Indonesia lebih baik," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.