Sukses

Eks Pj Wako Palembang Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Dana Masjid

Eks Pj Wako Palembang AN, jadi tersangka dugaan korupsi dana Masjid Raya Sriwijaya di Palembang Sumsel.

Liputan6.com, Palembang - Kasus dugaan korupsi dari dana hibah pembangunan Masjid Raya Sriwijaya di Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), kini semakin memanas.

Tidak hanya menguak fakta yang ada. Namun dalam kasus ini, banyak pejabat di Sumsel yang berubah statusnya menjadi tersangka.

Kali ini, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel menetapkan eks Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Palembang, AN, sebagai tersangka dugaan korupsi dana hibah Masjid Raya Sriwijaya.

Selain pernah menjabat sebagai Pj Wako Palembang, AN pernah menduduki jabatan sebagai Asisten I Biro Kesra Setda Sumsel hingga Sekda Sumsel.

Penetapan tersangka oleh Kejati Sumsel, dilakukan pada hari Jumat (1/10/2021). Tak hanya menyandang status tersangka, AN juga langsung ditahan oleh Kejati Sumsel.

Najib tidak sendirian. Ada juga beberapa pejabat yang juga menyandang status tersangka. Yakni Kepala Bagian (Kabag) Keuangan BPKAD Sumsel, AG dan LK, Leader Project PT Indah Karya.

Dana hibah pembangunan Masjid Raya Sriwijaya Palembang tersebut, memakan anggaran Rp 130 miliar di tahun 2017 lalu.

Sebelum AN, tersangka lainnya yang sudah diamankan yakni EH, SY, YA dan DK. Jumlah tersangka kembali bertambah, dengan munculnya nama mantan Sekda Sumsel, MS, dan mantan Pelaksana tugas (Plt) Karo Kesra Sumsel, AH.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mantan Gubernur Sumsel

Tak hanya itu, mantan Gubernur Sumsel ALN dan mantan Ketua KOI pusat, MM, turut menjadi tersangka dan diamankan.

Diungkapkan Kasi Penkum Kejati Sumsel, Khaidirman, AN saat ini ditetapkan tersangka oleh penyidik Kejati Sumsel, dan langsung dilakukan penahanan

"Ya, hari ini tetapkan tersangka AN dan dua orang lainnya. Ketiganya ditahan selama 20 hari kedepan,” katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.