Sukses

Warga Bubarkan Paksa Gerai Vaksinasi Covid-19 di Aceh, Begini Kata Dinkes

Warga yang kebanyakan pedagang ikan, mengamuk dan menghancurkan gerai vaksinasi Covid-19 di PPI Ujung Serangga, Aceh Barat Daya.

Liputan6.com, Aceh - Ratusan pedagang ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Ujung Serangga, Desa Padang Baru, Kecamatan Susoh, Aceh Barat Daya, mengamuk serta merusak gerai vaksinasi Covid-19 yang ditempatkan di sana, Selasa pagi (28/09/2021). Kejadian ini disebabkan karena pembeli yang datang ke tempat itu mulai sepi sejak tempat itu jadi salah satu titik lokasi vaksinasi.

Dalam beberapa video yang dikirimkan kepada Liputan6.com, terlihat ratusan massa berkerumun di lokasi sementara kertas, potongan meja milik petugas vaksinasi, dan benda-benda lainnya berserakan di atad tanah. Suasana pun terdengar ricuh, diisi dengan teriakan yang saling bertautan penuh amarah

"Kamo minta raseuki h'ana meutemèe lhée (kami cari rezeki tidak dapat lagi)," teriak seseroang.

Menurut informasi, para pedagang ikan di PPI tersebut mulai kesal sejak aparat kepolisian ditempatkan di sana sebagai petugas screening (penyaringan) yang akan menanyakan status vaksinasi pembeli. Bagi pembeli yang belum divaksin, mereka diharuskan ikut vaksinisasi di tempat, jika tidak, KTP yang bersangkutan akan ditahan.

Hal ini lantas menyebabkan pembeli enggan datang ke sana. Karena pembeli berkurang, otomatis jumlah pendapatan pedagang juga menurun, yang pada akhirnya menyebabkan kegiatan vaksinasi Covid-19 dianggap sebagai biang dari masalah tersebut.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Butuh Sosialisasi Vaksin Covid-19

Amarah para pedagang telah menyebabkan kerusakan yang cukup parah. Kepolisian menyebutkan bahwa satu posko gerai, 9 vial vaksin (10 dosis), 33 vial vaksin Sinovac (2 dosis), alat medis berupa masker, handsanitizer, alat tensi, jarum suntik dan obat-obatan rusak serta tidak dapat digunakan lagi.

Polisi mengaku akan melakukan penyelidikan yang difokuskan kepada tindakan pengrusakan di PPI tersebut. Saat ini, kondisi disebut-sebut telah kondusif meskipun belum ada keterangan apakah PPI tersebut masih menjadi salah satu titik lokasi vaksinasi atau tidak.

Otoritas pun akan mulai melakukan langkah-langkah persuasif dan edukatif untuk menyosialisasikan betapa pentingnya vaksinasi kepada masyarakat. Sampai saat ini, masih banyak masyarakat yang enggan divaksin karena termakan hoaks.

"Kami dari Dinkes Aceh berharap hal seperti ini sangat tidak baik. Kejadian ini tidak terulang di tempat lain," harap Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Hanif, menjawab Liputan6.com, Selasa malam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.