Sukses

Pembelajaran Tatap Muka Mulai Digelar, Remaja di Sulbar Masih Enggan Divaksin Covid-19

Persentase vaksinasi Covid-19 remaja di Sulawesi Barat masih sangat rendah sehingga Dinkes Sulbar perlu menggenjot capaiannya.

Liputan6.com, Mamuju Capaian vaksinasi remaja usia 12 hingga 17 tahun terus digenjot oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat. Hingga saat ini persentase vaksinasi remaja ini masih sangat rendah, untuk dosis pertama berada di angka 15,5 persen dan dosis kedua 1 persen.

Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat, drg Hasran Masdy mengatakan, vaksinasi remaja ini harus segera dirampungkan, mengingat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai dilaksanakan. Total target vaksinasi remaja di Sulawesi Barat mencapai 163.725 anak.

"Dosis pertama itu 25.306, yang sangat rendah ini dosis kedua, baru 1.624. Ini harus digenjot, kita tidak ingin Covid-19 dapat dengan mudah menjangkit para remaja yang sedang menuntut ilmu," kata Asran di Mamuju, Selasa (28/09/2021).

Asran mengungkapkan, rendahnya realisasi vaksinasi remaja dikerenakan kurangnya kesadaran para remaja untuk vaksinasi. Belum lagi, mereka sangat mudah terpengaruh oleh berita hoaks mengenai dampak dari vaksinasi yang bertebaran di media sosial.

"Kita kesulitan untuk mengumpulkan para remaja ini untuk vaksin. Juga ada ketakutan mereka akan dampak yang timbul setelah vaksin," ungkap Asran.

Karena itu, kata Asran, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan dinas pendidikan baik provinsi dan kabupaten guna mempercepat capaian vaksinasi remaja ini. Ia ingin melaksanakan vaksinasi di sekolah yang melaksanakan PTM agar tak kesulitan mengumpulkan para remaja ini.

"Mudah-mudahan dengan kebijakan PTM bisa menjadi media yang bagus untuk bagaimana meningkatkan vaksinasi remaja," harap Asran.

Selain itu, Dinas Kesehatan Sulawesi Barat akan berkolaborasi dengan Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Sulawesi Barat dalam melakukan vaksinasi remaja. Mereka akan melakukan vaksinasi remaja mobile secara door to door.

"Semoga vaksinasi remaja kita bisa memenuhi target vaksin kita dengan cepat," tutup Asran

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.