Sukses

DKPP Ungkap Penyebab Kematian Burung Pipit di Cirebon

Liputan6.com, Bandung - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat (DKPP Jabar) Jafar Ismail mengungkapkan hasil uji lab sampel burung pipit yang berjatuhan di Kota Cirebon. Dari sampel burung yang mati dan hidup yang dikumpulkan dan diuji di laboratorium Subang, tidak ditemukan adanya hewan tersebut terkena influenza.

"Hasil PCR untuk influenza ND negatif. Dari uji patolog, ada pendarahan pada kepala kemungkinan akibat jatuh dari pohon. Kemudian pada organ dalam tidak menunjukkan ada perubahan," ucap Jafar, Kamis (16/9/2021).

Jafar menuturkan, sejumlah burung pipit di Cirebon mati diduga karena faktor cuaca ekstrem. "Jadi, kemungkinan dari fenomena alam yang ekstrem itu kesimpulan sementara. Karena uji bakteriologis masih belum kita terima hasilnya," tuturnya.

Jafar mengaku pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak terkait di Cirebon usai mendapatkan informasi kematian mendadak burung pipit. Pihaknya langsung menerjunkan tim ke lokasi guna mengetahui penyebab kematian mendadak ratusan unggas tersebut.

"Tim dari Subang dan Cirebon langsung turun ke lapangan untuk memeriksa. Informasi yang dikumpulkan, burung pipit ditemukan mati jam setengah tujuh di bawah pohon sawo kecil yang menjadi sarang burung pipit," ujarnya.

 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hujan Intensitas Tinggi

Selain itu, Jafar mengungkapkan burung pipit yang mati massal berasal dari sarang yang berada di pohon sawo. Sedangkan, burung pipit yang bersarang di sela-sela celah bangunan di balai kota cenderung sehat.

"Sebelumnya memang terjadi hujan dari pagi sampai siang, terjadi kematian pada burung pipit di pohon sawo. Tapi tidak terjadi dengan yang di sela-sela bangunan di balai kota," ungkap Jafar.

Jafar mengatakan, burung pipit merupakan hewan yang tinggal berkoloni di pepohonan. "Ada pegawai juga yang mengumpulkan burung pipit yang masih hidup dan basah, kemudian dia keringkan. Setelah kering, burung pipit itu bisa terbang kembali," ujarnya.

Sebelumnya, area parkir Balai Kota Cirebon digegerkan dengan ratusan burung pipit mati mendadak. Dari keterangan sejumlah aparatur sipil negara (ASN) setempat, ratusan burung pipit yang diketahui berjenis Bondol Peking (Lonchura Punctulata) tersebut memang kerap bertengger di antara pepohonan di sekitar Balai Rakyat Kota Cirebon.

Sebelum ditemukan ratusan bangkai burung pipit bertebaran di area parkir, hujan deras terjadi di Kota Cirebon.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.