Sukses

Kematian Massal Burung Pipit di Cirebon, Praktisi Konservasi Sebut karena Faktor Cuaca

Liputan6.com, Cirebon - Belum ada penelitian lebih lanjut terkait penyebab kematian massal burung pipit di area Balai Kota Cirebon. Meski demikian, banyak yang menduga kematian burung tersebut diperkirakan karena faktor cuaca.

Praktisi konservasi burung Indonesia, Ria Saryanthi mengatakan, hipotesa awal kematian massal burung Pipit atau Bondol itu karena faktor cuaca ekstrem. Pengaruh hujan besar membuat daya tahan tubuh si burung pipit turun sehingga jatuh hingga mati.

"Karena kejadiannya juga mirip-mirip seperti di Bali dan hipotesa awalnya juga mirip," ujar Yanthi saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (14/9/2021).

Dia menjelaskan, burung pipit atau bondol terbiasa hidup berkoloni atau berkelompok. Mereka biasa mencari makan bersama dan tinggal bersama di tenggeran pohon tinggi.

Cuaca ekstrem, kata dia, membuat daya tahan tubuh si burung diduga melemah. Bulu-bulu pada tubuh si burung tidak mampu menahan dinginnya cuaca dan air hujan yang menetes deras.

"Tidak menutup kemungkinan juga terkena petir karena burung bertengger di pohon tinggi besar hujan lebat sehingga mereka jatuh," ujar dia.

Kendati demikian, diharapkan ada tindakan pemerintah setempat untuk membantu meneliti penyebab matinya ratusan burung pipit tersebut.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bondol Peking

Sementara itu, peneliti Burung Indonesia, Ferry mengatakan, pada kondisi normal burung Pipit atau Bondol akan berangkat dari tenggeran pohon dan keluar. Mereka berkelompok mencari makan di persawahan hingga padang rumput atau semak.

"Ketika sore menjelang malam mereka kembali ke tenggeran di pohon besar biasanya. Kadang berbaur dengan jenis bondol lain," jelas Ferry.

Dia mengatakan, dari pengamatan sementara jenis burung yang mati di kawasan Balai Kota Cirebon yakni Bondol Peking (Lonchura Punctulata). Ferry mengaku tidak bisa memberi banyak komentar karena belum ada kajian ilmiah dari petugas karantina satwa setempat.

Seperti diberitakan sebelumnya, fenomena aneh terjadi di area parkir Balai Kota Cirebon. Ratusan burung pipit mati mendadak dan bangkainya memenuhi area parkir Balai Kota Cirebon. Pantauan di lokasi, sejumlah ASN dan pegawai lain tampak sibuk mengangkat bangkai burung pipit itu. Beberapa ekor burung di antaranya masih terpantau hidup namun tak bisa terbang karena terkena air hujan. Burung Pipit mati diduga setelah Cirebon memasuki musim hujan.

Namun belum diketahui secara pasti penyebab kematian massal burung pipit tersebut. Namun, diketahui burung tersebut biasa bersarang di antara pepohonan yang ada di kawasan Balai Kota Cirebon.

Kematian massal burung pipit tersebut bersamaan dengan guyuran hujan deras di daerah Cirebon.

"Ini pertama kalinya dan tidak tahu apa penyebabnya," kata salah seorang pegawai sembari mengangkat bangkai burung, Selasa (14/9/2021).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.