Sukses

Jembatan Utama Desa Sinli Jurung Bangka Roboh

Jembatan sepanjang 12 meter merupakan satu-satu akses jalan penghubung bagi warga desa setempat.

Liputan6.com, Bangka - Jembatan di Desa Sinli Jurung, Merawang, Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, roboh. Selain sudah termakan usia, penyebab robohnya jembatan tersebut diduga karena tak kuat menahan kendaraan bermuatan lebih yang kerap melintas.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bangka, Ismir Rachmaddinianto, Rabu (8/9/2021) mengatakan, jembatan sepanjang 12 meter merupakan satu-satu penghubung bagi warga desa setempat.

"Tidak ada jalan lain kecuali hanya jembatan penghubung itu sebagai infrastruktur utama bagi warga desa saat melakukan aktivitas keluar masuk desa," jelasnya.

Agar jembatan roboh itu bisa segera dilalui warga lagi, kata dia, pihaknya dibantu warga melakukan perbaikan darurat, sehingga kendaraan roda dua masih bisa melintas, pihaknya juga belum dapat mentaksir nilai kerusakan jembatan itu.

"Jembatan sudah diperbaiki meskipun tahap sementara dengan pembatasan muatan kendaraan angkutan dengan harapan masyarakat desa jangan sampai terisolir," katanya.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Warga Diminta Bersabar

Ismir mengatakan, pihaknya masih menghitung biaya anggaran perbaikan jembatan kayu mengingat kalau dibangun dengan struktur beton permanen membutuhkan anggaran cukup besar dan memakan waktu lebih dari empat bulan.

"Saya minta masyarakat Sinli Jurung dan sekitarnya bersabar, dapat memanfaatkan kondisi jembatan yang sementara atau darurat sebelum dilakukan perbaikan menyeluruh dengan tetap berhati-hati," katanya.

Ismir Rachmaddinianto yang menjabat Ketua KNPI Bangka mengimbau seluruh masyarakat pengguna kendaraan angkutan barang untuk memperhatikan muatan maksimun karena harus disesuaikan kemampuan beban jalan.

"Masyarakat berperan penting memelihara infrastruktur yang dibangun pemerintah agar terjaga dari ancaman kerusakan seperti saat musim penghujan dimana, saluran air harus benar-benar bersih dari tumpukan sampah," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.