Sukses

Antusiasme Siswa pada Hari Pertama Pembelajaran Tatap Muka di Kota Cirebon

Ada beberapa catatan yang disampaikan Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati saat meninjau langsung proses pembelajaran tatap muka.

Liputan6.com, Cirebon - Hari pertama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kota Cirebon berlangsung lancar.

Pihak sekolah, siswa maupun orangtua siswa terpantau menerapkan protokol kesehatan. Seperti yang terpantau di SDN Kesenden Kota Cirebon.

Pola pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah ini dibagi menjadi dua sesi atau rombongan belajar dengan jam belajar yang berbeda.

"Kami bagi kelompok A dan B dengan jadwal yang berbeda. Ada dua kali tatap muka dan tiga kali PJJ atau di rumah," kata Kepala Sekolah SDN Kesenden Kota Cirebon Moch Sanusi, Senin (6/9/2021).

Dia mengatakan dalam pembelajaran tatap muka tersebut waktu belajar hanya satu jam. Siswa tidak boleh keluar ruang kelas saat jam istirahat.

Selain itu, kata dia, orangtua siswa dilarang masuk ke area sekolah. Pihak sekolah memberikan garis batas bagi orangtua siswa yang mengantar.

"Orangtua siswa yang mengantar mohon maaf dilarang masuk dan hanya diantar sampai gerbang masuk saja," kata dia di Cirebon.

Saksikan video pilihan berikut ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Infrastruktur

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 1 Kramat Kota Cirebon Yayah Setiasari mengatakan wali murid sangat antusias menyambut pembelajaran tatap muka.

Yayah mengatakan, dalam pembelajaran tatap muka dibagi menjadi dua sesi. Total jam belajar mulai pukul 07.00 WIB sampai 09.00 WIB.

"Tidak ada istirahat setelah belajar langsung pulang. Kapasitas kelas maksimal 50 persen di sekolah kami maksimal 18 orang," ujar dia.

Terpisah, Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati mengatakan, ada beberapa fasilitas dan infrastruktur sekolah yang akan diperbaiki.

Namun, kata dia, Pemkot Cirebon akan melihat perbaikan yang menjadi prioritas demi kenyamanan belajar mengajar tatap muka ini.

"Infrastruktur harus didukung sementara guru sudah di vaksin dan sebagian siswa yang memenuhi syarat juga sudah divaksin," kata Eti.

Dia berharap, pembelajaran tatap muka ini tetap menerapkan protokol kesehatan. Menurut dia, prokes menjadi syarat wajib untuk siswa maupun guru yang ingin belajar tatap muka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.