Sukses

1 Balita Tewas Pasutri Dinyatakan Hilang dalam Banjir Bandang Ngada NTT

Banjir bandang menerjang Kampung Malapedho, Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat (3/9/2021)

Liputan6.com, Kupang - Banjir bandang menerjang Kampung Malapedho, Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat (3/9/2021). Akibatnya, satu orang meninggal dunia, dua orang lainnya yang merupakan pasutri dinyatakan hilang.

Banjir itu dipicu hujan deras yang mengguyur Desa Inerie pada, Jumat (3/9/2021) sore hingga malam hari.

Informasi yang dihimpun Liputan6.com, banjir bandang ini mengakibatkan seorang anak berusia 3 tahun ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. sementara sepasang suami istri sampai saat ini masih dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan dari TNI/Polri, BPBD Ngada dan warga.

Korban yang diketahui bernama MT (3) adalah buah hati pasangan Us Sipa dan Ani Meo.

Informasi yang diperoleh dari beberapa warga via messenger menyebutkan, banjir datang tiba-tiba sekira pukul 22.00 WITA. Selama ini, kali tersebut kering. Bahkan saat musim hujan pun, debit air yang mengalir juga tidak besar.

"Kali tidak terlalu lebar dan baru kali ini terjadi banjir besar," sebut salah satu sumber.

Saat kejadian, korban berada di rumah kakek nekeknya yang beralamat di RT 012 Dusun Malapedho C Desa Inerie. Sedangkan kedua orangtua korban sedang berada di Waewaru, Kelurahan Foa Kecamatan Aimere, kampung halaman sang ibu.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Banjir di Titik Lain

Korban ditemukan tidak jauh dari rumahnya dalam keadaan sudah tak bernyawa dengan badan penuh lumpur. Sedangkan kakek dan neneknya (Hendrikus Gata dan Klara Fono) selamat dari musibah ini.

"Info yang kami himpun, saat kejadian om Endi Gata (kakek korban) pergi menghadiri acara 40 malam (acara syukur atas peristiwa duka) di Sebowuli (desa tetangga). Korban tinggal dengan omanya," demikian sumber itu.

Ditanya lebih lanjut seputar kabar pasangan suami istri yang diduga ikut menjadi korban bencana, sumber tersebut mengaku sempat mendengar kabar tersebut. Disebutkan pula bahwa sang isteri sementara mengandung sekitar empat bulan.

"Iya ada pasangan suami istri yang dikabarkan hilang. Yang perempuan namanya Ita dan sedang hamil. Sedangkan pasangannya, saya tidak tahu nama. Tapi apakah mereka juga jadi korban, kami belum dapat kabar pasti karena di sini listrik padam sehingga akses komunikasi terganggu," ungkapnya.

Untuk diketahui, selain di Desa Inerie, banjir juga terjadi di Desa Warupele I. Namun banjir tidak menimbulkan korban jiwa. Banjir bandang hanya mengakibatkan sejumlah rumah warga merendam banjir yang disertai lumpur luapan dari Kali Lekoena. Kali ini merupakan salah satu kali besar di Kecamatan Inerie.

Hinga berita ini diturunkan, tim BPBD kabupaten Ngada, bersama TNI dan Polri dibantu warga setempat masih melakukan pencarian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.