Sukses

Waduh, Peserta Tes CPNS di Mamuju Nekat Datang ke Lokasi Ujian Meski Positif Antigen

Kedatangan seorang peserta tes SKD CPNS dengan hasil swab antigen positif itu sempat membuat panitia dan tim medis yang bertanggung jawab memeriksa hasil swab peserta ujian sempat kaget

Liputan6.com, Mamuju - Seorang peserta test SKD CPNS Kementerian Perhubungan di UPT BKN Mamuju berinisal SN datang ke lokasi ujian dengan hasil swab antigan yang positif. Ia nekat datang karena tak ingin kehilangan kesempatan untuk menjadi seorang abdi negara.

Kejadian ini tentu sempat membuat panitia dan tim medis yang bertanggung jawab memeriksa hasil swab peserta ujian sempat kaget. Karena seharusnya, peserta yang hasil swabnya positif tidak diizinkan untuk hadir di lokasi ujian.

Kepala UPT BKN Mamuju, Jais mengatakan, peserta yang hasil swab PCR atau antigennya positif seharusnya tidak hadir di lokasi ujian. Seharusnya mereka cukup mengirimkan perwakilan saja dengan membawa hasil swab yang positif untuk melapor ke panitia tes SKD CPNS.

"Karena prokes yang kita terapkan sangat ketat disini, jadi peserta itu dari Mamasa itu, tidak diikutkan dalam ujian. Jadi Ia diminta kembali untuk isolasi mandiri," kata Jais kepada wartawan, Jumat (03/09/2021).

Namun menurut Jais, peserta itu tetap memiliki kesempatan untuk mengikuti ujian tes SKD CPNS setelah isolasi mendiri dan hasil tes swabnya negatif. Karena tes SKD CPNS peserta itu bisa dijadwal ulang di kemudian hari.

"Makanya instansi tempat peserta itu mendaftar dimintak untuk bersurat ke Kepala BKN untuk dijadwalkan kembali setelah dia selesai isolasi mandiri. Keluarganya juga meminta pertimbangan atas perjuangan peserta untuk sampai ke lokasi ujian," ujar Jais.

"Setelah diberi penjelasan, jika tesnya bisa dijadwal ulang, pesertab itu pun bisa mengerti," sambungnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ruangan Tak Memadai

Sebenarnya, UPT BKN Mamuju menyediakan ruangan khusus untuk peserta yang terpapar Covid-19, namun karena kondisi ruangan yang tidak memadai, sehingga peserta itu tak diizinkan mengikuti tes. Panitia tak berani mengambil risiko jika terjadi penyebaran Covid-19 di lokasi ujian.

"Meski ada ruangan tersendiri untuk pasien Covid-19 di laboratorium, tapi menurut rekomendasi tim kesehatan Ia tidak dimungkinkan mengikuti ujian di sana," jelas Jais.

Sedangkan, Anggota Tim Medis UPT BKN Mamuju, dr Firdaus menjelaskan ruang khusus di lokasi tes SKD CPNS UPT BKN Mamuju, yang Ia nilai tidak layak. Ruangan khusus itu sudah mereka survei, hasilnya terlalu berisiko untuk mengikutkan pesarta tersebut.

"Sesuai dengan protap penanganan dan prokes yang berlaku, ruangan itu tidak layak, karena satu gedung dengan peserta yang lain, pembatasnya itu hanya sekat-sekat saja dan ada celah udara di bawahnya, jadi sangan beresiko," jelas Firdaus.

Menurut Firdaus, Covid-19 dapat menular melalui udara, sehingga ada risiko penyebaran virus melalui celah udara pada sekat ruangan khusus itu. Sehingga dengan berat hati pihaknya tidak mengizinkan peserta itu ikut ujian dan menyarankan untuk isolasi mandiri.

"Dengan alasan keselamatan peserta yang lain kami tidak rekomemdasikan dulu untuk tes hari ini. Peserta tadi tetap kita layani sesuai dengan prokes" tutup Firdaus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.