Sukses

Perkembangan Food Estate Humbahas Positif, Ditargetkan Penambahan Lahan 2.000 Ha

Produksi hasil panen Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara (Sumut) meningkat signifikan. Artinya, program lumbung pangan nasional atau Food Estate Humbahas mengalami perkembangan positif.

Liputan6.com, Humbang Hasundutan Produksi hasil panen Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara (Sumut) meningkat signifikan. Artinya, program lumbung pangan nasional atau Food Estate Humbahas mengalami perkembangan positif.

Misalnya tanaman kentang. Dari percobaan yang dilakukan PT Indofood selaku off-taker (investor) mampu menghasilkan 24 ton/hektare (Ha) dengan asumsi minimal 1 Ha ditanami 24.000 tanaman. Untuk bawang putih diprediksikan mampu mengahasilkan 8 ton/Ha. Angka ini di atas rata-rata nasional sebesar 6,3 ton/Ha.

"Ini bukti Humbahas memiliki alam yang subur, Tuhan menciptakan ini untuk menjadi lumbung pangan, bukan hanya untuk Sumut, tetapi Indonesia juga. Seperti kata Pak Luhut (Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan) bila ini sudah mantap, kita lanjut ke tahap kedua dengan target lahan 2.000 Ha," kata Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, usai mendampingi Menko Kemaritiman dan Investsi (Marves) Luhut Binsar Panjaitan di Desa Ria-ria, Humbahas, Rabu (1/9/2021).

Gubernur Edy optimis, melalui kerja sama yang kuat antarpetani, pemerintah, dan juga off-taker, Food Estate Humbahas akan terus berkembang. Edy juga mengatakan, hal itu tidak bisa dikerjakan hanya sepihak, harus bersama-sama.

"Ahli pertanian, ahli infrastruktur, petani, pemerintah, semua harus bergandengan tangan," ujarnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Untungkan Petani

Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, Food Estate sangat menguntungkan petani. Selain mendapatkan pengolahan lahan modern, petani juga mendapatkan pembersihan lahan, pembangunan jalan dan irigasi tanpa dipungut biaya, plus sertifikat tanah.

"Dua tahun kita mengerjakan ini, sudah terlihat perkembangannya secara signifikan. Ini sangat menguntungkan petani, mereka belajar dari ahlinya langsung, diajari pertanian modern dengan hasil yang jauh lebih besar. Jangan lewatkan kesempatan ini," kata Luhut.

Luhut bersama Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, Wamen LHK, Alue Dohong, Kapolda Sumut, Panca Putra Simanjuntak, dan Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor, sempat memanen kentang hasil demplot PT Indofood. Hasilnya cukup memuaskan dengan berat rata-rata 1-2 kg/tanaman.

"Ini juga akan membebaskan petani dari tengkulak, karena hasil tani akan di ambil Food Estate dengan harga terbaik," ucap Luhut.

3 dari 4 halaman

Lakukan Uji Coba

Manajer Lapangan Food Estate Humbahas, Van Basten menjelaskan, hasil panen kentang petani akan meningkat di masa tanam kedua dan ketiga. Hal ini dikarenakan kesuburan tanah semakin meningkat di masa tanam kedua dan tiga.

Off-taker Food Estate Humbahas PT Indofood melakukan uji coba dengan benih kentang lokal di Desa Lintong Nihuta dengan di Food Estate lahan bukaan baru dengan luas 1 Ha. Kedua lahan ini ditanami 24.000 batang benih kentang.

"Ternyata, benih kentang di Lintong Nihuta menghasilkan 32,3 ton sedangkan di demplot Food Estate masa tanam pertama hanya menghasilkan 20,9 ton," terangnya.

4 dari 4 halaman

Petani Banyak Dapat Ilmu

Seorang petani bernama Haposan Lumbangaol mengatakan mendapat banyak ilmu dari Food Estate. Selain itu, hasil pertaniannya juga meningkat dengan harga jual yang tinggi.

"Selama ini tanah nenek moyang kami tidak terawat baik, sekarang menjadi pertanian modern. Saya juga sangat bersyukur belajar ilmu baru bertani. Kentang saya nolak ke Food Estate dengan harga Rp 6.750 per kg. Saya harap ini tidak menurun, terus berjalan dengan baik," ungkapnya.

Untuk menunjang distribusi pertanian di Food Estate Humbahas yang seluas 1.000 Ha, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga menyiapkan 8,9 Km jalan efektif. Jalan tersebut ditargetkan selesai Desember 2021.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.