Sukses

Kota Cirebon PPKM Level 3, Cek Aturan Pembelajaran Tatap Muka dan Ganjil Genap

Penurunan level PPKM di Kota Cirebon tidak mengubah kebijakan ganjil genap PPKM level 3 di Kota Cirebon masih dianggap belum aman

Liputan6.com, Cirebon - Upaya menangani Covid-19 dianggap membuahkan hasil. Status leveling PPKM di Kota Cirebon mulai turun.

Diketahui, status level 3 di Kota Cirebon membuat pemda setempat optimis menang melawan virus corona. Bahkan, keinginan pembelajaran tatap muka sudah didepan mata.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan, sudah boleh pembelajaran tatap muka. Namun pembelajaran tatap muka masih dilakukan secara terbatas.

"Hal itu tertuang dalam surat edaran Walikota. Pembelajaran tatap muka juga mengacu pada surat keputusan bersama tiga menteri," ujar Agus Mulyadi, Rabu (1/9/2021).

Dia menjelaskan, dalam SKB tiga menteri diatur mengenai pembatasan kapasitas 50 persen. Untuk sekolah luar biasa mulai SD hingga SMA luar biasa dilakukan pembatasan kapasitas 62 sampai dengan 100 persen dengan jarak 1,5 meter dan maksimal lima peserta didik.

Sementara untuk sekolah PAUD maksimal 33 persen dengan menjaga jarak maksimal 1,5 meter dan maksimal lima peserta didik per kelas.

"Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan PTM dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Cirebon," kata dia.

Namun demikian, kata dia, penurunan level PPKM di Kota Cirebon tidak mengubah kebijakan ganjil genap. Menurut Agus, PPKM level 3 di Kota Cirebon masih dianggap belum aman.

Agus menyebutkan, kebijakan ganjil genap Kota Cirebon kemungkinan dicabut jika PPKM turun ke level 1.

“Itupun setelah melewati proses evaluasi," ujar dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan berikut ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ganjil Genap

Menurut Agus, ganjil genap adalah mekanisme kebijakan agar mobilitas terkendali sehingga membuat perekonomian tumbuh.

Agus mengatakan, pada pelaksanaannya sistem ganjil genap dianggap relatif baik. Masyarakat, kata dia, sudah terbiasa melaksanakan dan beradaptasi dengan aturan ini.

“Kalau level 2 ini sudah mulai bisa kita lihat,” katanya.

Agus mengaku ingin melihat terlebih dahulu perkembangan dan dinamika kasus covid-19 seiring pelonggaran yang telah dilakukan.

Apalagi, ditengah pelonggaran, sektor perdagangan, usaha dan wisata sudah mulai terlihat tumbuh.

"Kami ingin momentum penurunan kasus ini terus dijaga,” tandasnya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.