Sukses

Kisah Mistis Pabrik Cerutu Tua di Yogyakarta

Kisah misteri kali ini datang dari sebuah pabrik cerutu tertua di Yogyakarta.

Liputan6.com, Yogyakarta - Kisah misteri kali ini datang dari sebuah pabrik cerutu tertua di Yogyakarta. Pabrik di Yogyakarta yang mulai beroperasi sejak tahun 1918 ini menghasilkan cerutu dengan kualitas ekspor.

Dikutip dari berbagai sumber, pabrik yang didirikan oleh orang Belanda ini menyimpan banyak cerita seram. Gedung-gedung tua di pabrik ini menjadi saksi kisah-kisah seram yang pernah terjadi.

Konon para pekerja pabrik di Yogyakarta ini sering dihantui Noni Belanda yang berjalan di lorong belakang pabrik. Kemunculan perempuan Belanda dengan pakaian serba putih, berambut panjang, dan berbadan semampai itu biasanya dilihat oleh pekerja yang baru mulai bekerja di pabrik ini.

Bagian lain yang dianggap cukup angker yakni gudang bawah tanah pabrik ini yang tak lagi digunakan. Lokasi jalan masuk gudang ini perdekatan dengan lorong yang sering dilewati Noni Belanda tersebut. Saat malam hari, tak ada pekerja yang cukup bernyali melewati lorong bahkan masuk ke dalam gudang tersebut.

Dari gudang bawah tanah yang tak lagi dipakai, para pekerja kerap mendengar suara-suara yang tak diketahui berasal dari mana. Akibatnya, tidak ada satu pun orang yang berani masuk apalagi jika sudah malam.

Selain itu juga, ada keberadaan sosok tak kasat mata yang menghuni pohon besar di lingkungan pabrik ini. Sosok ini berfungsi sebagai penjaga pabrik agar tak ada tangan-tangan usil yang mengganggu proses produksi pabrik ini.

Banyak pekerja pabrik yang cukup sering mengalami motor mogok secara tiba-tiba saat melewati pohon ini. Suasana pabrik ini memang terkesan angker lantaran usia bangunan yang sudah sangat tua dan tak pernah dipugar secara menyeluruh.

Meski begitu, saat ini, pabrik tersebut sudah mulai ditata dengan rapi dan diberi penerangan yang cukup. Hingga saat ini, pabrik cerutu di Yogyakarta itu masih terus beroperasi. Sebagian besar cerutu yang diproduksi untuk memenuhi permintaan luar negeri, seperti Amerika dan Eropa.

 

Penulis: Tifani

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.