Sukses

Seruan Eks MIT kepada Ali Kalora Cs: Menyerahlah Saudaraku

Di tengah pengejaran terhadap 6 anggota MIT yang tersisa, seorang narapidana teroris (napiter) membuat video imbauan untuk Ali Kalora Cs agar segera menyerahkan diri.

Liputan6.com, Palu - Di tengah pengejaran terhadap 6 anggota MIT yang tersisa, seorang narapidana teroris (napiter) membuat video imbauan untuk Ali Kalora Cs agar segera menyerahkan diri.

Seruan agar kelompok yang dipimpin Ali Kalora itu menyerahkan diri datang dari Basri alias Bagong alias Ayas alias Opa seorang napiter mantan anggota MIT yang ditangkap tahun 2016 lalu di Poso.

Dalam video berdurasi 1.53 menit itu, Basri meminta Ali Kalora Cs yang masih bersembunyi di hutan pegunungan Sulawesi Tengah agar menyerahkan diri kepada aparat keamanan yang sedang mengejar mereka dan memulai hidup yang tenang serta membangun daerah dengan damai.

Napiter yang sempat kabur dari Lapas Ampana itu juga meyakinkan para buron tersebut akan diperlakukan secara manusiawi oleh aparat keamanan seperti yang dia rasakan.

"Kalau kalian adik-adikku, kakak-kakakku, dan saudara-saudaraku yang masih ada di hutan takut untuk menyerahkan diri, saya yang akan bertanggung jawab. Sayalah yang akan menjemput kalian," kata mantan anak buah Santoso tersebut dalam video yang diterima jurnalis di Palu, Selasa (24/8/2021).

Mantan pelatih menembak di kelompok MIT itu menegaskan pula, perbuatan rekan-rekannya itu melanggar hukum dan harus dipertanggungjawabkan.

Pihak kepolisian melalui Wakasatgas Humas Operasi Madago Raya, AKBP Bronto Budiyono membenarkan orang dalam video tersebut adalah Basri yang tengah menjalani hukuman setelah ditangkap pada 2016 lalu.

"Isi video tersebut adalah ajakan kepada DPO teroris Poso yang masih ada digunung untuk segera turun dan menyerahkan diri," AKBP Bronto Budiyono menerangkan, Selasa (24/8/2021).

Sementara itu, pengejaran terhadap sisa kelompok teroris masih dilakukan oleh personel gabungan TNI dan Brimob di wilayah Kabupaten Poso, Parigi Moutong, dan Sigi. Saat ini, tersisa 6 orang yang masuk DPO dan menjadi target aparat keamanan.

"Saya berdoa kepada Allah SWT Insya Allah adik-adikku mendapat hidayah dan kekuatan sehingga turun dari gunung dan menyerahkan diri," kata Basri menutup seruannya dalam video itu.

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.