Sukses

Jangan Jalan Sendirian, Ada Harimau Sumatra Berkeliaran di Area Kebun Sawit Pelalawan

BBKSDA Riau mengimbau pekerja ataupun warga di sekitar PT Gandaerah, Kabupaten Pelalawan tak beraktivitas sendiri, menyusul temuan jejak harimau sumatra di konsesi perusahaan tersebut.

Liputan6.com, Pekanbaru - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengimbau pekerja ataupun warga di sekitar PT Gandaerah, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan tak beraktivitas sendiri. Ini menyusul temuan jejak harimau sumatra di konsesi perusahaan tersebut.

Kepala Bidang I BBKSDA Riau Andre Hansen Siregar menyebut jejak harimau sumatra itu ditemukan pada 18 Agustus 2021. Pihaknya sudah mengecek dan menyusuri sejumlah lokasi di perusahaan itu.

Hasilnya, petugas menemukan jejak harimau sumatra di areal perkebunan, kemudian di jalan koridor. Selanjutnya, jejak itu mengarah kembali ke areal perkebunan menuju semak belukar pemakaman masyarakat.

"Besar jejaknya sama sehingga diduga individu yang sama," kata Andre, Selasa petang, 24 Agustus 2021.

Andre menjelaskan, lokasi itu berjarak 7 kilometer dari Suaka Margasatwa Kerumutan. Lokasi itu memang menjadi habitat harimau sumatra.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Teritorial Harimau

Perusahaan itu menjadi salah satu teritorial harimau sumatra. Beberapa waktu sebelumnya juga sudah ditemukan jejak harimau tapi tidak diketahui dari individu yang sama.

"Usia tidak bisa diduga, tapi dari jejaknya itu harimau jantan, sudah dewasa dan satu ekor," ucap Andre.

Terkait adanya jejak ini, BBKSDA Riau bersama pihak perusahaan meningkatkan patroli di lokasi. Bukan memantau harimau tapi untuk mendeteksi pihak-pihak tak bertanggungjawab yang memanfaatkan kemunculan ini.

"Jangan ada pihak lain memanfaatkan ini untuk perburuan," tegas Andre.

Selain itu, BBKSDA Riau juga meningkatkan operasi sapu jerat di lokasi. BBKSDA tak ingin ada masyarakat yang memasang jerat dengan alasan apapun karena bisa membahayakan satwa liar dilindungi.

"Sudah dua hari operasi jerat, sampai saat ini belum ditemukan, operasi akan diperluas lagi," kata Andre.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.