Sukses

Capaian Vaksinasi Pelajar Rendah, Naga-naganya PTM di Gunungkidul Mundur Lagi

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menargetkan agar hingga tanggal 1 Desember 2021 nanti capaian vaksinasi tersebut mencapai 70 persen. Namun kendala dan hambatan dihadapi terutama Vaksinasi untuk usia 12-17 tahun.

Liputan6.com, Gunungkidul - Dambaan para pelajar di Gunungkidul untuk bersekolah harus tertunda lantaran program vaksinasi untuk pelajar mengalami kendala pencapaian target vaksin yang rendah untuk usia 12-17 tahun. Pemerintah kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Pendidikan dan Olahraga terus melakukan pendataan.

Sekretaris Disdikpora Gunungkidul Sudya Marsita mengatakan, sampai dengan saat ini ada sekitar 16 ribu pelajar yang sudah terdaftar untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. Sesuai ketentuan pemerintah pusat untuk capaian vaksinasi belum diketahui karena pelaksanaanya dilakukan Dinas Kesehatan.

“Untuk capaian vaksinasi belum ada data karena pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini seluruhnya diserahkan pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul,” ucap dia.

Untuk pendataan saat ini, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan tiap sekolah di Gunungkidul agar menyasar pada siswa yang belum tervaksin. Meski dalam pelaksanaanya nanti, Disdikpora akan mengajukan permohonan ke Dinkes untuk melakukan kegiatan vaksinasi.

“Setelah mengajukan, nanti tinggal menunggu jadwal dari Dinkes,” jelas Sudya.

Pihaknya berharap dengan vaksinasi pelajar ini, seluruh pelajar di Gunungkidul dapat tervaksin dan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) yang hingga kini masih tertunda dapat segera di lakukan. Selain itu, target vaksinasi di Gunungkidul juga terpenuhi.

Sementara, Kepala Bidang Pengendalian dan Penyakit Dinas Kesehatan Gunungkidul, Sumitro menuturkan saat ini memang angka vaksinasi tahap pertama untuk kalangan pelajar masih rendah. Capaian vaksinasi pelajar baru sekitar 11,8 persen.

"Jadi memang masih perlu untuk percepatan," paparnya.

Menurut Sumitro, angka 11,8 persen baru capaian untuk vaksinasi pelajar dosis pertama. Sementara untuk tahap kedua baru sekitar 8 pelajar, itupun pelajar mendapatkan vaksinasi di tempat lain. Beberapa kendala dihadapi dalam percepatan vaksinasi.

Kendala tersebut di antaranya adalah minimnya tenaga kesehatan yang akan melaksanakan vaksinasi. Kendala lain adalah minimnya stok vaksin. Pihaknya pun belum berani memberikan persetujuan permintaan untuk pelaksanaan vaksinasi pelajar.

"Upaya percepatanpun sedikit terkendala," tambahnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kerja Sama dengan BIN

Vaksinasi tahap kedua untuk pelajar di Gunungkidul mulai dilaksanakan. Badan Intelejen Negara (BIN) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan memulai vaksinasi pelajar tahap kedua dengan melaksanakannya di SMP N 2 Wonosari. 

Koordinator BIN wilayah Gunungkidul, Toto Sugito menuturkan berdasarkan rapat koordinasi beberapa waktu yang lalu ternyata capaian vaksinasi Kabupaten Gunungkidul masih rendah. Sehingga BIN berinisiatif membantu pemerintah melakukan percepatan dalam pelaksanaan vaksinasi.

Salah satu identifikasi golongan yang masih rendah adalah vaksinasi golongan pelajar. Sehingga pihaknya bahu membahu dengan Dinkes Gunungkidul melaksanakan vaksinasi untuk pelajar. Setelah melakukan vaksinasi tahap I di SMP N 2 Wonosari, kini mereka memulai vaksinasi tahap kedua.

"Kali ini ada 310 pelajar yang akan melaksanakan vaksin kedua," paparnya.

Dengan pelaksanaan vaksinasi tahap kedua terhadap pelajar ini juga menjadi prioritas percepatan karena sesuai dengan keinginan Presiden RI agar pembelajaran tatap muka segera bisa dilaksanakan. Namun sampai saat ini capaiannya memang masih rendah.

Di satu sisi, pemerintah menargetkan agar hingga tanggal 1 Desember 2021 nanti capaian  vaksinasi tersebut mencapai 70 persen. Pihaknya yakin sebenarnya angka 70 persen tersebut tentu akan tercapai dengan beberapa catatan.

"Kalau kita konsisten sehari 2.000 sampai 3.000 orang divaksin. Hitung-hitungan kami, sebelum tanggal 1 Desember 2021 angka 70 persen,"tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.