Sukses

Bobby Nasution: PPKM Level 4 Jadi Edukasi untuk Melaksanakan Prokes dengan Baik

Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengatakan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 harus dimaknai, bukan hanya sekadar aksi untuk membatasi atau melarang kegaiatan yang dilakukan masyarakat.

Liputan6.com, Medan Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengatakan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 harus dimaknai, bukan hanya sekadar aksi untuk membatasi atau melarang kegaiatan yang dilakukan masyarakat.

"Kegiatan ini (PPKM) juga mengajak mengedukasi masyarakat yang belum tahu atau paham protokol kesehatan atau prokes, sehingga menjadi tahu dan melaksanakannya dengan penuh disiplin dalam kehidupan sehari-hari," kata Bobby ketika menghadiri Vaksinasi Massal Insan Sektor Jasa Keuangan dan Masyarakat Provinsi Sumatera Utara (Sumut) di Santika Dyandra Hotel Medan, Senin, 26 Juli 2021.

Disampaikan menantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, dengan penerapan PPKM, baik Darurat maupun Level 4, kegiatan ekonomi masyarakat bukan dilarang dan tidak ada kata-kata pelarangan maupun tidak boleh berjualan.

"Silahkan berjualan, tapi harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan dalam PPKM tersebut. Seperti boleh berjualan, tapi tidak makan di tempat dan ada batas waktunya," ucapnya.

"Mengapa batas waktunya ditentukan? karena semakin lama berinteraksi, akan semakin tinggi kemungkinan penyebaran Covid-19 terjadi," sambungnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Prokes Harus Terus Dijalankan

Diungkapkan Bobby, dengan penerapan PPKM, baik Darurat maupun Level 4, aktivitas masyarakat turun. Kemudian beberapa kasus Covid-19 di Kota Medan, sebulan lalu rata-rata 40 sampai 60 perhari, kini meningkat menjadi 90 dan 200 perhari.

"Bahkan, kemarin kasus Covid-19 tembus 560-an. Ini menandakan penyebaran Covid-19 semakin luar biasa di Kota Medan," ungkapnya.

Dengan adanya PPKM Darurat maupun Level 4, fluktuasi kasus Covid-19 di Kota Medan menurun dari 500-an hingga 400-an, dan 200-an. Kemudian ketika agak dilonggarkan, kasus Covid-19 yang semula sudah mencapai 200-an kembali naik menjadi 500-an.

"Jadi ini yang harus dimaknai, setelah PPKM selesai bukan berarti tidak ada lagi prokes, bukan itu. PPKM mengedukasi bagaimana hidup new normal dengan tetap mengikuti prokes," sebut Bobby.

3 dari 4 halaman

Vaksinasi di Medan

Bobby menjelaskan, terkait vaksinasi di Kota Medan, kemungkinan pelaksanaannya akan normal kembali pada Agustus mendatang, karena pasokan vaksin akan masuk. Medan maupun daerah lainnya di Sumut agak sulit mendapatkan vaksin.

"Karena ketika pemberlakuan PPKM Darurat di Pulau Jawa dan Bali dilakukan, maka vaksinasi difokuskan di kedua pulau tersebut," jelasnya.

Dikatakan Bobby, belum normalnya vaksinasi menjadi salah satu indikator diberlakukan PPKM Level 4, untuk menghindari terjadinya peningkatan Covid-19. Pemerintah Kota (Pemko) Medan memiliki target vaksinasi 1,9 juta warga dari 2,5 juta warga yang memenuhi syarat.

Suami Kahiyang Ayu juga melaporkan Bed Occupancy Rate (BOR) Kota Medan yang saat ini angkanya terus meningkat, dan Pemko Medan telah menyiapkan tempat-tempat untuk melakukan isolasi mandiri. Salah satunya eks Hotel Soechi.

"Harapan kita, BOR sebagai ujung terakhirnya, hulunya yang paling penting ditangani sehingga BOR tidak terisi," Bobby menuturkan.

4 dari 4 halaman

Sempat Isoman

Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengatakan, sempat menjalani isolasi mandiri (isoman). Bobby juga telah 3 kali melakukan tes PCR atau Polymerase Chain Reaction, dan hasilnya negatif Covid-19.

Hal itu dilakukan Bobby dikarenakan ada orang dekatnya yang dinyatakan positif Covid-19. Berhubung merasa tidak enak badan, Bobby kemudian disarankan melakukan isoman dan masa inkubasi selama 5 hari.

"Selama menjalani isoman, juga telah tiga kali melakukan tes PCR dengan hasil negatif," Bobby menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.