Sukses

Pemkot Sewa Hotel Lagi, DPRD Cirebon Ingin Gedungnya Jadi Tempat Isolasi Covid-19

DPRD Kota Cirebon bersikeras ingin mengubah gedung tempat mereka bekerja menjadi tempat isolasi Covid-19. Tumben, ada apa?

Liputan6.com, Cirebon - Tingginya keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di ruang isolasi rumah sakit Kota Cirebon menginisiasi DPRD Kota Cirebon mengubah gedung tempat mereka bekerja menjadi tempat isolasi.

Usulan tersebut disampaikan Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon M Handarujati Kalamullah, dan mencuat lantaran kasus Covid-19 terus melonjak tapi APBD kian melemah.

Pria yang akrab disapa Andru tersebut mengatakan, usulan menjadikan gedung dewan tempat isolasi pasien Covid-19 hanya untuk yang gejala ringan.

"Semoga bisa menjadi salah satu solusi untuk mencukupi kebutuhan fasilitas isolasi," kata Andru, Senin (26/7/2021).

Andru mengatakan, usulan gedung DPRD Kota Cirebon dijadikan tempat isolasi sebagai upaya menolong APBD. Dia mengatakan, saat ini pendapatan daerah anjlok, sedangkan kebutuhan untuk penanganan Covid-19 terbilang tinggi.

Rencananya, kata Andru, usulan tersebut akan dibahas di internal DPRD maupun Pemkot Cirebon. Apabila disetujui, rapat para anggota DPRD bisa dilakukan melalui virtual atau di balai kota.

"Apabila usulan direalisasikan, saya kira bisa mengurangi beban APBD Kota Cirebon. Karena biaya sewa hotel tambahan mungkin bisa dialihkan ke pos lain yang lebih mendesak," ungkapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan berikut ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemkot Sewa Hotel Lagi

Usulan menjadikan gedung DPRD Kota Cirebon sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 mendapat respons baik dari Dinkes Kota Cirebon.

Namun, Kepala Dinkes Kota Cirebon, Edy Sugiarto mengatakan, Pemkot Cirebon akan menyewa kembali Hotel Langensari untuk jadi tempat isolasi pasien Covid-19.

"Mulai 1 Agustus hingga September. Kapasitasnya bisa mencapai 80 pasien," kata Edy.

Perihal anggaran yang digunakan, Edy mengaku tak tahu detailnya. Namun diperkirakan mencapai Rp1 miliar.

"Itu sudah dengan kebutuhan nakes, seperti perlengkapan APD dan lainnya," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.