Sukses

Banjir Melanda Pedalaman Kotim, Wilayahnya Sulit Dijangkau karena Akses Jalan Terbatas

Desa-desa yang berada di daerah rawan banjir masih mengandalkan jalur sungai sebagai akses karena keterbatasan infrastruktur jalan.

Liputan6.com, Sampit - Banjir parah melanda pedalaman Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Hingga Kamis malam (15/7/2021), banjir masih menggenangi kecamatan Antang Kalang, ketinggian air bahkan merendam sejumlah rumah warga.

Pelaksana Tugas Camat Antang Kalang Watmin mengatakan, permukiman yang berada di jalur Sungai Kalang terdampak banjir. Terparah ada di Desa Sungai Puring.

"Karena itu daerah rendah," kata Watmin.

Kecamatan Antang Kalang berada di utara atau kawasan hulu dengan waktu tempuh dari Sampit sekitar 4 jam. Dari 15 desa di kecamatan ini, ada 11 desa yang aksesnya mengandalkan jalur sungai karena terbatasnya infrastruktur jalan.

Sebagian penduduk bermukim di sekitar daerah aliran sungai. Kondisi ini, kata Watmin, cukup rawan karena begitu air sungai meluap, rumah-rumah tersebut bisa terendam banjir.

Watmin baru menerima laporan terjadi banjir dari empat desa. Laporan yang diterima berupa foto, belum disertai data jumlah rumah yang terendam dan warga yang terdampak banjir.

Selain kendala infrastruktur, terbatasnya jangkauan jaringan telekomunikasi juga menjadi hambatan di kecamatan ini. Namun, dia sudah meminta seluruh kepala desa mendata kondisi di desa masing-masing dan segera melaporkannya.

Saat ini, lanjut dia,  ada empat kepala desa yang melaporkan banjir di desa mereka, yakni Desa Tumbang Gagu, Tumbang Ramei, Sungai Puring dan Tumbang Kalang.

Kendati demikian, Watmin mengaku masih menunggu laporan perinci dari empat desa tersebut, serta desa lainnya yang mungkin juga dilanda banjir.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Waspada Banjir yang Lebih Parah

Banjir di Desa Tumbang Gagu terjadi sejak Selasa (13/7) malam lalu. Berdasarkan laporan Kepala Desa Tumbang Gagu Timbang, banjir terjadi satu hari satu malam. Saat ini banjir berangsur surut.

Hari ini laporan foto disampaikan dari Desa Tumbang Ramei yang terendam banjir. Banyak rumah warga yang terendam lantaran posisi desa ini memang cukup rendah dan dekat dengan sungai.

Laporan banjir juga diterima dari Desa Sungai Puring. Dari foto yang diterima, banjir di desa ini cukup parah karena air sangat dalam dan diperkirakan banyak warga yang harus mengungsi.

Di beberapa titik, banjir hampir mencapai atap rumah warga. Bahkan, kantor Desa Sungai Puring juga tidak luput dari rendaman banjir yang cukup parah tersebut.

Laporan banjir lainnya diterima dari Desa Tumbang Kalang. Sebagian wilayah desa yang berada di pusat Kecamatan Antang Kalang ini terendam akibat banjir kiriman dari kawasan hulu Sungai Kalang.

Menyikapi kondisi ini, Watmin langsung meminta seluruh perangkat desa untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap banjir yang lebih parah.

Bagi desa yang dilanda banjir, diminta segera mendata jumlah kepala keluarga dan rumah yang terdampak banjir, serta perkembangan kondisi banjir.

"Bagi desa di jalur sungai apabila masyarakatnya kebanjiran, pemerintah desa supaya membuatkan surat perihal berapa hari yang terjadi banjir dan berapa kepala keluarga yang terdampak. Lampirkan foto lokasi banjir sebagai dasar kecamatan melaporkan kepada pihak kabupaten," kata Watmin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.