Sukses

Kisah Pilu Anak Tunggu Ayah Menyelam di Teluk Tomini, Tapi Tak Kunjung Kembali

Salah seorang nelayan di Kabupaten Gorontalo, dikabarkan hilang saat pergi mencari ikan di perairan Teluk Tomini

Liputan6.com, Gorontalo - Salah seorang nelayan di Kabupaten Gorontalo (Kabgor), dikabarkan hilang saat pergi mencari ikan di perairan Teluk Tomini, Desa Taulaa, Kecamatan Bilato, Kabgor.

Informasi yang berhasil dirangkum Liputan6.com, nelayan tersebut bernama Hasan Tahir (44). Saat itu, ia pergi bersama anaknya dengan menggunakan sebuah perahu yang memang kerap mereka gunakan.

Menurut pengakuan dari sang anak, kala itu ayahnya turun dari perahu untuk menangkap ikan dengan cara dipanah dalam air. Awalnya terlihat biasa saja, namun selang beberapa menit kemudian, anaknya tak lagi melihat ayahnya naik ke permukaan.

"Ayah saya masuk ke dalam air, tapi tiba-tiba ayah tak kunjung menampakkan diri," kata anak korban yang namanya tidak mau ditulis.

Melihat hal tersebut, ia kemudian melompat dari atas perahu dan mencoba menyelam untuk mencari keberadaan ayahnya. Kondisi air laut yang berombak membuatnya kesulitan melihat di dalam air.

"Sedikit kesulitan waktu itu, ombak dan air yang berarus membuat saya mengurungkan niat untuk mencari ayah," ujarnya.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pencarian

Ia kemudian memutuskan untuk pulang ke rumah dan melaporkan hal ini kepada kepada keluarga dan warga sekitar. Tak menunggu waktu lama, warga dan aparat Desa mencoba melakukan pencarian.

Namun usaha pencarian mereka tidak membuahkan hasil. Saat itu pula Aparat desa memutuskan untuk melaporkan peristiwa ini ke Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Gorontalo.

“Kami mendapatkan info bahwa ada nelayan yang hilang di perairan Teluk Tomini. Saat menerima informasi kami langsung bergegas ke lokasi,” kata I Made Junetra, Kepala Basarnas Gorontalo.

Ia menuturkan, saat ini proses pencarian terus dilakukan di sekitar area awal kejadian. Pencarian hanya bisa dilakukan pada permukaan air laut saja. Sebab, cuaca buruk menjadi kendala utama mereka melakukan pencarian.

“Tim penyelam belum bisa melakukan penyisiran bawah air, karena cuaca buruk, ombak sedang tinggi dan arus bawah air cukup kuat,” kata I Made menandaskan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.