Sukses

Menegangkan, Aksi Heroik Petugas BBKSDA Riau Lepaskan Jerat Beruang Tanpa Bius

Seekor beruang madu dewasa kembali lari ke hutan di Taman Wisata Alam Sungai Dumai, Kota Dumai setelah jerat di kaki depannya dilepaskan BBKSDA Riau.

Liputan6.com, Pekanbaru - Meski tertatih, seekor beruang madu dewasa kembali lari ke hutan di Taman Wisata Alam Sungai Dumai, Kota Dumai. Kaki depannya terluka karena jerat nilon berpadu dengan sling baja yang dipasang pihak tak bertanggung jawab.

Aksi penyelamatan beruang madu terjerat ini terbilang dramatis. Tanpa bius dan terancam dicakar bahkan digigit, petugas operasi sapu jerat Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) nekat menghampiri beruang itu.

Kepala BBKSDA Riau Suharyono menjelaskan, penyelamatan beruang terjerat ini berlangsung pada Rabu siang, 30 Juni 2021. Saat itu, tim operasi sapu jerat melakukan patroli rutin di habitat satwa dilindungi tersebut.

"Jam 2 siang, petugas menemukan seekor beruang mengerang kesakitan, kaki depannya terjebak jerat," kata Suharyono, Kamis siang, 1 Juli 2021.

Melihat kondisi beruang mulai lemas karena dehidrasi, petugas di lapangan berpikir tak mungkin tim medis datang ke lokasi. Pasalnya, jarak lokasi dengan tim medis terbilang jauh.

"Tim khawatir beruang bisa mati kalau menunggu tim medis," kata Suharyono.

Penuh kewaspadaan, beberapa anggota tim berusaha mendekati beruang yang terlihat tidak nyaman dengan kehadiran manusia. Tim tak membuat gerakan spontan sehingga beruang tadi mulai tenang.

"Dengan bekal senjata tajam, jerat tadi dipotong, beruang dewasa jantan tadi tetap diam," ucap Suharyono.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perang Jerat

Sejurus kemudian, beruang mulai berdiri lalu berjalan pelan ke arah semak-semak. Setelah cukup berjarak, beruang tadi langsung berlari jauh masuk ke hutan.

"Sudah kembali ke rumahnya, mudah-mudahan lukanya tak serius atau berakibat fatal," imbuh Suharyono.

Di lokasi, petugas menemukan jerat lainnya, baik dari nilon atau sling baja. Siapa pemasangnya tidak diketahui, begitu juga dengan maksudnya, apakah untuk babi atau memang diperuntukkan ke beruang.

"Yang jelas jerat ini kalau ada satwa kena, bisa berakibat fatal jika tidak langsung diselamatkan," jelas Suharyono.

Kepada masyarakat sekitar TWA Sungai Dumai ataupun aparatur desa, Suharyono meminta tak lagi memasang jerat. Apalagi di kawasan konservasi karena ada satwa dilindungi di lokasi.

"Pemasangan jerat di lokasi konservasi merupakan tindak pidana," tegas Suharyono.

Suharyono menyatakan, tim operasi sapu jerat BBKSDA Riau yang melibatkan TNI dan Polri sudah mengibarkan bendera perang terhadap jerat. Siapa saja tanpa pandang bulu bakal ditindak sesuai aturan berlaku.

"Untuk jerat-jerat yang ditemukan akan dimusnahkan, penyisiran terus dilakukan di lokasi agar tidak mengenai satwa lainnya," jelas Suharyono.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.