Sukses

Wilayah Pesisir Belawan Berpotensi Dilanda Banjir Rob, Masyarakat Diimbau Waspada

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau rob. Masyarakat pesisir pantai, seperti wilayah pesisir Belawan dan sekitarnya diimbau waspada adanya fenomena tersebut.

Liputan6.com, Medan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau rob. Masyarakat pesisir pantai, seperti wilayah pesisir Belawan dan sekitarnya diimbau waspada adanya fenomena tersebut.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Belawan, Sugiyono mengatakan, banjir pesisir atau rob berpotensi terjadi akibat adanya aktivitas pasang air laut maksimum, yang diprediksikan berpotensi terjadi pada tanggal 22 hingga 27 Juni 2021.

Kondisi tersebut berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas masyarakat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.

"Kita mengimbau masyarakat selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari banjir pesisir atau rob, serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG," kata Sugiyono kepada Liputan6.com, Senin (21/6/2021).

Pihak Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Kecamatan Medan Belawan turut mengeluarkan surat pemberitahuan tentang peringatan dini banjir pesisir atau rob yang dikeluarkan BMKG.

Berdasarkan surat pemberitahuan dari pihak Kecamatan Medan Belawan Nomor: 613/552, ditandatangani Camat Medan Belawan, Subhan Fajri Harahap, juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kondisi tersebut.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penyebab Banjir Rob

Diterangkan Sugiyono, faktor utama yang mengakibatkan terjadinya banjir pesisir atau rob adalah kenaikan permukaan air laut, penurunan muka tanah, dan abrasi pantai. Lalu kepadatan pemukiman penduduk, alih fungsi lahan, berkurangnya hutan mangrove.

"Kurang tersedianya drainase yang cukup, adanya sampah yang kurang tertata, serta tata guna lahan, dalam hal ini di daratan pesisir, juga jadi faktor," terangnya.

Disebutkannya, faktor pasang air laut sulit dihindari, karena di luar kuasa manusia. Hal ini pula yang menjadikan banjir rob sebagai langganan bagi daerah-daerah pesisir.

3 dari 3 halaman

Masih Jadi Ancaman

Fenomena banjir rob masih jadi ancaman bagi warga wilayah pesisir pantai, terutama Belawan dan sekitarnya, khususnya di wilayah dataran rendah. Sehingga diperlukan penanganan yang serius agar tidak menimbulkan korban.

"Korban itu, baik nyawa maupun harta, dan meminimalisir kerugian yang lebih besar," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • BMKG adalah singkatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang berstatus Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPN).

    BMKG

  • Medan adalah sebuah kota di Indonesia.
    Medan adalah sebuah kota di Indonesia.

    medan

  • Banjir rob adalah banjir di tepi pantai karena permukaan air laut yang lebih tinggi daripada bibir pantai atau daratan di pesisir pantai.
    Banjir rob adalah banjir di tepi pantai karena permukaan air laut yang lebih tinggi daripada bibir pantai atau daratan di pesisir pantai.

    Banjir ROB

  • Belawan