Sukses

Cerita Tragis Ibu dan 3 Anaknya Terjebak Kebakaran Rumah di Kuantan Singingi

Seorang ibu dan tiga anaknya terjebak dalam kebakaran rumah di Desa Sikakak, Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi.

Liputan6.com, Pekanbaru - Seorang ibu dan tiga anaknya terjebak dalam kebakaran rumah di Desa Sikakak, Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi. Sang ibu, Rosmiati, tak bisa menyelamatkan diri dalam kejadian itu.

Hal serupa juga terjadi pada anak bungsu korban, Naya. Keduanya ditemukan hangus terbakar usai kebakaran pada Minggu dini hari, (20/6/2021) berhasil dipadamkan polisi dan warga setempat.

Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto menyebut Polsek setempat masih menyelidiki kebakaran ini, apakah unsur kesengajaan atau korsleting listrik. Petugas juga sedang mencari di mana suami korban saat ini.

"Statusnya belum diketahui apakah masih ada suami atau tidak," kata Sunarto, Senin (21/6/2021).

Sunarto menjelaskan, awalnya tak ada warga mengetahui rumah ditempati korban bersama tiga anaknya. Pasalnya di lokasi, jarak antara satu rumah dengan rumah lain berjauhan.

Kebakaran baru diketahui ketika seorang warga, Roki, baru pulang dari desa tetangga dan melintas di depan rumah korban. Saat itu, Roki melihat api sudah melumat sebagian rumah korban.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rumah Berjauhan

Roki mencari bantuan dan menemukan sebuah rumah berjarak 300 meter dari rumah korban. Roki membangunkan penghuni rumah tadi dan mengajak membantu pemadaman.

"Warga lain terus dicari memberi pertolongan, kemudian polisi juga datang setelah mendapat informasi," ucap Sunarto.

Selain memadamkan, sejumlah warga juga masuk ke rumah korban. Saat itulah ditemukan dua anak korban, Edo dan Riki, tergeletak di sebuah ruangan serta tidak sadarkan diri.

"Keduanya dibawa ke Puskesmas karena luka bakar, kabar terakhir sudah dirujuk ke rumah sakit," jelas Sunarto.

Dengan peralatan seadanya, warga dan polisi bahu membahu memadamkan api. Api baru bisa dikendalikan satu jam setelah petugas menyiram air pakai ember ke api.

"Api padam dan petugas bersama warga mengecek puing-puing, ditemukanlah korban bersama anaknya tidak bernyawa lagi," jelas Sunarto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.