Sukses

Angka Vaksinasi Covid-19 Sumbar Termasuk yang Terendah di Indonesia, Ada Apa?

Pihak terkait mengalami banyak kendala.

Liputan6.com, Padang - Sumatera Barat masuk dalam salah satu provinsi yang capaian vaksinasi terendah di Indoesia, yakni berada di urutan 32 dari total 34 provinsi.

Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Arry Yuswandi mengatakan rendahnya capaian vaksinasi Sumbar memang kondisi yang sedang dihadapinya.

"Ada beberapa alasan mengapa capaian vaksinasi rendah, ini sedang diupayakan agar capaian vaksinasi lebih baik," katanya, Sabtu (19/6/2021).

Ia menyebut, beberapa alasan itu seperti kondisi kesehatan masyarakat yang sudah bersedia divaksin. Kemudian tak bisa dilakukan vaksinasi karena faktor kesehatan seperti hipertensi dan penyakit lain.

Kemudian, penyebab faktor lainnya sangat sulit meyakinkan masyarakat untuk mau vaksinasi karena terpengaruh isu-isu negatif tentang vaksin.

"Selain itu masih ada ASN, pemangku kebijakan, pelayan publik, tokoh masyarakat dan tokoh agama yang belum bersedia divaksin," ujarnya.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Baru 23 Persen

Arry mengatakan capaian vaksin di Sumbar hingga saat ini baru sekitar 23 persen dari total sekitar 870 ribu orang divaksin dari tahap I dan tahap II.

"Tapi kami yakin vaksinasi akan terus meningkat dengan berbagai upaya," jelasnya.

Data per 18 Juni 2021, total pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumbar mencapai 48.682 orang, 44.553 di antaranya sudah sembuh, dan 1.115 jiwa meninggal dunia. Sementara, sisanya masih diisolasi.

"Positivity rate saat ini 9,92 persen," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Corona Sumbar, Jasman Rizal.

Jasman mengimbau masyarakat agar disiplin mematuhi protokol kesehatan, dengan memakai masker, mencuci tangan dan tidak berkerumun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.