Sukses

Perkenalkan Edward, Aplikasi Belajar Online Anti-Bosan Besutan Mahasiswa Nunukan

Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, sebagian besar aktivitas masyarakat dilakukan di rumah. Tanpa terkecuali, kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara daring atau online.

Liputan6.com, Tarakan - Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, sebagian besar aktivitas masyarakat dilakukan di rumah. Tanpa terkecuali, kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara daring atau online.

Tidak jarang, kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara daring menimbulkan titik jenuh bagi peserta didik, yang sedang mengikuti kegiatan belajar tersebut.

Berbekal dari pengalaman tersebut, dua mahasiswa Universitas Borneo Tarakan (UBT) asal Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) Musmulyadi dan Charles menciptakan sebuah apilakasi, 'Edward'.

Aplikasi Edward ini merupakan aplikasi media pembelajaran yang dikembangkan untuk mencoba metode pembelajaran baru, agar anak-anak peserta didik tidak merasa bosan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ide Pembuatan

Musmulyadi menjelaskan, aplikasi tersebut tercipta berawal dari keresahannya bersama Charles, ketika kedua mahasiswa UBT ini melihat metode pembelajaran online yang monoton.

Lanjut pria yang akrab Mulyadi itu, ditambah lagi setiap pembelajaran yang harus dilakukan di rumah, sehingga tidak jarang menambah kejenuhan para peserta didik selama belajar secara online.

"Oleh karena itu aplikasi ini Edward ini kami ciptakan, tujuannya agar para pelajar yang belum bisa belajar secara tatap muka tidak jenuh belajar melalaui online," jelas Musmulyadi, Selasa (15/6/2021)

Musmulyadi memastikan, agar peserta didik yang belajar melalui Edward, tertarik dengan sistem 3 dimensi yang ditawarkan, sehingga anak-anak bisa memahami pelajaran.

Nantinya, tambah Musmulyadi, aplikasi Edward ini dapat digunakan di semua smart phone dan juga laptop. Hanya saja, aplikasi tersebut baru dikembangkan untuk peserta didik tingkat bawah, mulai dari taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD).

"Karena tampilannya yang 3 dimensi, semisal jika peserta didik dari TK ingin menghapal nama-nama hewan, tentunya jauh lebih menarik dan mudah dipahami," ungkapnya.

3 dari 4 halaman

Dukungan dari Pemkab Nunukan

Baik Musmulyadi dan Charles berharap, aplikasi Edward mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah di Kaltara, khususnya di Nunukan. Terlebih lagi, digunakan secara luas untuk kegiatan belajar dan mengajar.

"Alhamdulillah, kalau dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan, khususnya Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid merespon dengan baik, saat kami mempesentasikan aplikasi Edward dan semoga ke depan dapat diimplementasikan di Nunukan," harap Musmulyadi.

4 dari 4 halaman

Bupati Nunukan Beri Apresiasi

Sementara itu, Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid sangat mengapresiasi apa yang dikerjakan dua mahasiswa UBT asal Nunukan, Musmulyadi dan Charles. Apalagi, aplikasi ciptaan kedua mahasiswa UBT asal Nunukan itu sangat membantu, terutama dalam bidang pendidikan.

"Atas nama Pemkab Nunukan, saya sangat mengapresiasi apa yang sudah diciptakan Musmulyadi dan Charles," ucap Bupati Nunukan.

Dengan hadirnya aplikasi Edward, Bupati yang akrab disapa Laura itu sangat bangga atas prestasi tersebut. Itu artinya, anak-anak di Nunukan yang berada di perbatasan masih mampu bersaing dengan daerah lain di Indonesia.

Apalagi, di zaman era industri 4.0 ini, lanjut Laura, dua putra terbaik di Nunukan sangat mampu menciptakan sebuah aplikasi yang sangat bermanfaat di tengah pandemi Covid-19, seperti sekarang ini.

"Tentu ini terobosan baru bagi Nunukan, karena aplikasi Edward itu nantinya dapat memudahkan peserta didik dalam belajar, prestasi seperti ini tentu akan kami apresiasi,"dia memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.