Sukses

Viral Wabup Berau Marah dan Tunjuk Warga yang Tolak Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit

Wakil Bupati Berau Gamalis tampak emosi saat menghadapi warga yang berunjuk rasa menolak pembangunan pabrik kelapa sawit.

Liputan6.com, Berau - Sebuah video pendek beredar di media sosoial yang menunjukkan Wakil Bupati Berau, Gamalis, tampak marah kepada pengunjuk rasa. Demonstrasi tersebut dilakukan oleh Warga Kampung Gunung Sari, Kecamatan Segah terkait penolakan pembangunan pabrik kelapa sawit pada Jumat (11/6/2021).

Video tersebut dimulai dengan Bupati Berau Sri Juniarsih menghadapi demonstrasi warga, mendengar langsung tuntutan mereka. Seorang warga berikat kepala kuning menjelaskan terkait pabrik kelapa sawit yang belum ada izinnya.

“Itu tidak ada izinnya, Bu. Mereka sudah melakukan pembukaan lahan,” kata seorang pendemo di hadapan Sri Juniarsih.

Sri tampak ingin menjelaskan sesuatu terlihat dari gestur dan tangan yang menunjuk ke atas. Beberapa orang, termasuk petugas kepolisian dan Satpol PP Berau berupaya agar dialog tersebut disudahi karena situasi mulai tidak kondusif.

“Jadi kami bubar, saya mohon kalian bubar,” kata Sri.

Seorang warga kemudian berusaha menyampaikan sesuatu sebelum dialog tersebut diakhiri. Wakil Bupati Berau Gamalis yang sebelumnya berada di sisi kanan Sri tampak maju ke depan.

Gamalis kemudian sudah berhadapan dengan pendemo sambil tangannya seolah menunjuk seseorang. Gamalis mengenakan masker, hanya saja diturunkan ke dagu.

“Turun! Turun tangannya. Hormat!” seru Gamalis sambil mengulang kata hormat berkali-kali dan menunjuk ke seorang pengunjuk rasa.

Warga yang hendak menjelaskan sesuatu kepada Sri Juniarsih membatalkan ucapannya karena melihat Gamalis emosi.

“Saya tidak menunjuk,” ujar seorang warga membela diri.

 

Simak juga video pilihan berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Warga Terpancing Emosi

Gamalis terus menunjuk warga tersebut sambil berteriak hormat. Suasana kemudian sedikit ricuh hingga polisi meminta warga mundur.

Kericuhan sempat berlangsung karena warga juga terpancing emosinya. Polisi dan Satpol PP tampak berusaha menenangkan warga yang berunjuk rasa dengan mengenakan ikat kepala dari kain berwarna kuning.

“Woi, Wakil Bupati kok begitu,” teriak seseorang.

Dari pengeras suara, koordinator aksi tampak berusaha menenangkan warga.

“Tahan! Mundur masyarakat Kampung Gunung Sari. Perlihatkan bahwa kita punya etika yang baik,” kata koordinator aksi melalui pengeras suara.

Warga kemudian mundur dan kericuhan pun teratasi. Ratusan warga Kampung Gunung Sari tampak mulai meninggalkan kerumunan.

Usai aksi unjuk rasa tersebut, Sri Juniarsih kepada wartawan meminta warga Kampung Gunung Sari untuk menyampaikan aspirasinya secara damai.

“Mari kita melakukan aksi damai, dalam artian untuk membicarakan sesuatu dengan duduk bersama, tidak dengan cara seperti ini. Bapak Wakil Bupati akan bersenang hati menerima,” kata Sri kepada wartawan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.