Sukses

30 Orang Terkonfirmasi Positif Covid-19, Padukuhan di Gunungkidul 'Lockdown'

Beberapa pekan terakhir total ada 30 orang warga Padukuhan Dengok II, Gunungkidul terkonfirmasi positif Covid-19.

Liputan6.com, Gunungkidul Dua RT di Kalurahan Dengok Kapanewon Playen Gunungkidul Yogyakarta ditutup setelah diketahui puluhan warganya terkonfirmasi positif Covid-19 hasil tracing beberapa waktu lalu. Gugus Tugas dan Satgas Covid-19 Kalurahan Dengok masih terus malakukan penelusuran untuk mencegah penularan.

Pemandangan berbeda ketika memasuki wilayah Dengok II Kalurahan Dengok Kapanewon Playen sejak Rabu, 9 Juni 2021 pagi. Jalan masuk lokasi itu tertutup.

Kepala Padukuhan Dengok II, Nurendra Nugraha Putra menjelaskan bahwa setelah diketahui warga di RT 07 dan RT 08 ada yang terkonfirmasi positif Covid-19, warga pun berinisiatif untuk menutup akses jalan masuk ke wilayah tersebut.

"Ini memang inisiatif warga, karena untuk mengurangi pergerakan aktivitas biar tidak menularkan ke warga di luar wilayah ini," jelas Nurendra.

"Yang zona merah RT 07 dan 08, sisanya zona kuning. Biar saling membantu satu sama lain (Dengok II) kita lockdown semuanya," dia menambahkan Rabu (9/6/2021).

Penutupan itu, menurut Nurendra, perlu dilakukan hingga 14 hari ke depan. Akan tetapi, juga menyesuaikan dengan situasi dan petunjuk dari Gugus Tugas Kapanewon Playen serta Dinas Kesehatan Gunungkidul.

Nurendra menceritakan kasus ini berawal dari salah seorang warga meninggal setelah dirawat karena terkonfirmasi Covid-19. Setelah dirawat, warga tersebut meninggal, dan langsung dimakamkan pada tengah malam dengan protokol kesehatan.

Setelah itu, lanjut Nurendra, pihak keluarga melakukan pelacakan menggunakan tes antigen, saat itu, hasilnya negatif. Namun, pada sore harinya salah seorang keluarga mengalami sesak nafas, dan dibawa ke rumah sakit. Ternyata terkonfirmasi positif setelah menjalani tes swab PCR. 

Satgas Covid-19 Kapanewon Playen, Wasno menuturkan, penutupan ini merupakan salah satu yang harus dilaksanakan guna mencegah penularan Covid-19. 

"Termasuk aktivitas ibadah juga ditiadakan, karena dikhawatirkan akan ada penambahan kasus," jelas Wasno.

Sesuai Prosedur, Wasno mengatakan, selama masa "lockdown", pemerintahan setempat akan membantu kebutuhan warganya. Termasuk, ketersediaan kebutuhan pokok. Kemudian, warga yang malakukan isolasi akan diberikan vitamin dan pengecekan kesehatan secara berkala.

"Pastinya sudah menjadi tanggung jawab bersama, tapi yang paling utama adalah pemerintah kalaruhan terhadap warganya," dia memungkasi.

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.