Sukses

Kapolri Ungkap Alasan Brimob Jaga 6 Desa di Kudus

Kapolri telah memerintah Kapolda Jawa Tengah lebih fokus menangani enam desa yang terpapar Covid-19 di Kudus

Liputan6.com, Kudus - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memastikan penanganan Covid-19 di Kabupaten Kudus, terus dilakukan. Kepolisian, saat ini telah mengerahkan 8 water cannon sejak lonjakan kasus Covid-19 terjadi di Kota Kretek.

Water cannon dikerahkan untuk melakukan penyemprotan di wilayah kota.

“Water Cannon berjalan 3 hari sekali di Kabupaten Kudus untuk melakukan penyemprotan Disinfektan. Dengan cara pola berjalan sesuai dengan arah,” kata Kapolri saat berkunjung di Kota Kretek, Minggu (6/6/2021).

Penyemprotan, untuk menyehatkan situasi, memberikan wawasan kepada masyarakat dan PPKM Mikro harus lebih maksimal dalam penangan Covid-19 di Kudus.

“Jika masih kurang kita akan tambah lagi water Canon,” tambah Kapolri.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

2 Hari di Rumah

Pembatasan kegiatan masyarakat, dilakukan dengan melakukan pengetatan kegiatan warga. Masyarakat diminta tertib menerapkan dua hari di rumah saja polisi menjaga permukiman penduduk.

Kapolri telah memerintah Kapolda Jawa Tengah lebih fokus menangani enam desa yang terpapar Covid-19.

Di setiap desa, Polri menerjukan satu SSK pasukan Brimob menjaga. Sehingga, tidak ada warga yang keluar kemanapun selama isolasi mandiri dilakukan.

“Selain itu, semua pasukan baik dari Babinsa, Bahbinkamtibmas, Bataliyon dan Brimob serta tenaga kesehatan, semuanya kita Floting di Kabupaten Kudus. Dengan harapan Kabupaten Kudus kembali normal, target kita Covid-19 harus hilang dari Kabupaten Kudus,” ucap dia.

Jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 mencapai 7.975 orang, sedangkan sembuh 5.918 orang, dan meninggal dunia 659 orang

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.