Sukses

Keren, Komoditas Pertanian Asal Sulut Merambah Pasar 4 Benua

Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang mengapresiasi peningkatan tren kinerja ekspor di Provinsi Sulut.

Liputan6.com, Manado - Gubernur Sulut Olly Dondokambey menghadiri acara Dies Natalis ke-61 Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi, Senin (31/5/2021). Dalam kesempatan itu, Olly juga melepas ekspor produk Sulut ke 15 negara.

"Ada 23 persen dari pertumbuhan ekonomi Sulut banyak disumbang sektor pertanian dan perikanan, saat ini secara nasional Sulut berada di peringkat kelima," kata Olly saat melepas ekspor 11 ragam komoditas pertanian senilai Rp78,6 miliar.

Kepala Karantina Pertanian Manado, Donni Muksydayan Saragih mengatakan, komoditas pertanian asal Sulut ini diberangkatkan ke 15 negara sekaligus setelah melalui fasilitasi dan pemeriksaan karantina pertanian. Menurut Donni, pihaknya terus mendorong agar ekspor pertanian terus meningkat dengan penguatan sinergitas para pemangku kebijakan termasuk pihak Kampus Unsrat.

"Tujuan negara komoditas yang diekspor adalah Amerika Serikat, Rusia, Spanyol, India, Cina, Vietnam, Selandia Baru, Australia dan beberapa negara lainnya yang tersebar di tiga benua bagian," ujarnya.  

Donni mengatakan, dari sebelas ragam komoditas, didominasi oleh produk turunan kelapa dan pala.

Dari data pada sistem informasi perkarantinaan, IQFAST selama periode Januari hingga Mei 2021 terjadi peningkatan nilai sebesar 59,2 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Tercatat, total nilai Rp1,8 triliun sementara pada tahun lalu hanya Rp1,03 triliun.

"Tidak hanya nilai, jumlah eksportir juga meningkat dan hampir mulai banyak muncul eksportir dari kalangan generasi milenial," jelasnya lagi.

Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang mengapresiasi peningkatan tren kinerja ekspor di Provinsi Sulut.

 "Harus kita jaga kinerja ekspor Sulut, fokus pada pencapaian target dengan terobosan yang inovatif," kata Bambang.

Simak juga video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.