Sukses

Uniknya, Pernikahan Estafet Pertama di Indonesia

Ryan Budi Nuryanto Ketua Golek Garwo Fortais dan Nikah Bareng Nasional mengatakan pernikahan unik tersebut bertujuan untuk mewujudkan pasangan sakinah, sejahtera, dan membawa keberkahan untuk Indonesia.

Liputan6.com, Yogyakarta - Bagi yang benar-benar ingin mengamalkan tuntunan agama dan Pancasila, tetapi belum memiliki pasangan, mungkin bisa mengikuti pernikahan unik sederhana secara Estafet Pertama di Indonesia bahkan Dunia dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Ryan Budi Nuryanto, Ketua Golek Garwo Fortais & Nikah Bareng Nasional mengatakan pernikahan unik tersebut bertujuan untuk mewujudkan pasangan sakinah, sejahtera, dan membawa keberkahan untuk Indonesia.

"Sesuai dengan tatanan dan penghidupan masyarakat ber-Pancasila dilandasi cinta Illahi dan NKRI dan recovery perekonomian di Indonesia melalui ajang Nikah Bareng bersinergi dengan program pemerintah terhadap penanggulangan wabah virus corona (covid-19)," kata Ketua Forum Taaruf  Indonesia ini.

Ryan mengatakan, acara yang bertajuk Nikah Bareng Estafet ini akan digelar selama 1 bulan penuh pada Juni (Bulan Pancasila) di KUA Sewon, Bantul, DIY. Pembukaan acaranya akan dilaksanakan pada Selasa, 8 Juni 2021, mulai pukul 09.00–16.00 WIB di KUA Sewon, Bantul, dengan tema "Pancasila Satukan Hati Bangkit Bersama Melawan Pandemi".

"Direncanakan akan menghadirkan Tokoh Nasional di ajang nikah bareng tersebut. Acara ini persembahan 10 tahun FORTAIS Indonesia, Sewon, Bantul, DIY bekerjasama KUA Sewon, Bantul, DIY dan UNIMMA (Universitas Muhammadiyah Magelang)," katanya.

Nantinya, setiap peserta pernikahan unik ini akan mengangkat budaya dan kearifan lokal daerah masing masing. Sehingga, pernikahan kali ini membawa misi sosial, religi, nasionalisme, budaya, dan prokes  yang dibangun secara bersama-sama.

"Ini diharapkan dengan berkonsep nikah bareng estafet dan tamu secara Zoom (tidak ada tamu di lokasi) ini adalah solusi terbaik bagi pasangan pengantin untuk menikah di situasi PPKM Mikro ini yang sah baik secara agama, negara, dan aman untuk kesehatan," katanya. 

Ryan mnjelaskan pendaftran nikah bareng ini terbuka umum atau nasional dan gratis dari bulan Mei–Juni 2021.  Syaratnya cukup bersedia menjadi Duta Pancasila yang berjanji mengamalkan dan mengampanyekan nilai-nilai luhur Pancasila. Peserta hanya perlu mengurus syarat-syarat nikah pada umumnya dari KUA tempat asal sesuai KTP untuk menumpang nikah di KUA Sewon Bantul.

"Untuk ikut program Nikah Bareng atau bisa juga mendaftar secara online melalui https://simkah.kemenag.go.id," katanya.

Ryan mengatakan, sampai saat ini sudah ada 6 pasangan yang mendaftarkan diri dari berbagai daerah. Nantinya, sebelum menikah, calon pengantin akan dibekali materi tentang Pancasila yang implementasinya dalam kehidupan masa pandemi ini dan test GeNose sesuai dengan protokol kesehatan.

"Acara pernikahan ini pertama di Indonesia bahkan dunia karena akan dilakukan seharian pada tanggal 8 Juni full gratis full fasilitas dari mahar unik sesuai bulan Pancasila, cincin kawin tematik merah putih, busana dan rias, dokumentasi, ijab unik," katanya.

Diharapkan dengan pernikahan konsep ini meningkatkan semangat untuk selalu mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila di dalam berjuang melawan pademi Covid-19.

Panitia membuka pendaftaran untuk para Jomblo se-Indonesia untuk mengikuti acara Golek Garwo Pancasila Satukan Hati (Online) episode spesial Bulan Pancasila terbuka umum dan gratis pada Minggu 6 Juni 2021 pukul 09.00–12.00 WIB di Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA).

"Temu darat awal bulan ini yang bertepatan dengan HARDIKNAS kemarin bertempat di Aula Fikes Kampus 1 UNIMMA, tanggal 2 Mei 2021 acara Golek Garwo digelar luring (terbatas 30 orang) dan daring/online dengan peserta 500-an jomblo berlangsung meriah dengan tetap mematuhi prokes yang ketua," katanya.

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.