Sukses

Waspada Meningkatnya Kasus Covid-19 Klaster Anak-Anak Usai Lebaran

Berdasarkan data Satuan Tugas COVID-19 Kota Bekasi, anak-anak tersebut dipastikan terpapar dari lingkungan internal keluarga

Liputan6.com, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat menyatakan klaster anak turut menyumbang kenaikan kasus COVID-19 di daerah itu usai libur Lebaran tahun ini.

"Tren kenaikan kasus COVID-19 usai libur Idul Fitri terjadi pada kategori usia anak," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezy Sukrawati di Bekasi, Sabtu, dikutip Antara.

Ia menyebut dari total 263 kasus positif COVID-19 di wilayahnya, 19,97 persen di antaranya disumbang dari klaster anak. Padahal sebelumnya kategori anak ini belum pernah menyebabkan klaster baru penyebaran COVID-19 di Kota Bekasi.

Sejauh ini kasus penyebaran COVID-19 di Kota Bekasi didominasi usia produktif yang mencapai 68,72 persen sementara untuk katagori usia lanjut berada di angka 11,31 persen.

Berdasarkan data Satuan Tugas COVID-19 Kota Bekasi, anak-anak tersebut dipastikan terpapar dari lingkungan internal keluarga.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bagaimana Belajar Tatap Muka?

"Makanya kewaspadaan semua pihak benar-benar dibutuhkan," katanya.

Dezy mengaku tren kenaikan kasus ini berdampak pada keberlanjutan rencana kegiatan belajar tatap muka yang kini sudah dilakukan di sedikitnya 220 sekolah.

"Sudah kami koordinasikan dan pemerintah daerah akan mengevaluasi secara menyeluruh kegiatan belajar tatap muka," ucapnya.

Dia menyarankan tidak ada penambahan jumlah sekolah tatap muka di Kota Bekasi. Hal itu dilakukan agar penularan klaster anak dapat dikendalikan.

"Keluarga juga harus terus mengedukasi anak dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat dan jangan kendor sedikit pun," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.