Sukses

Jepang Butuhkan Tenaga Kerja Terlatih Asal Indonesia, Cek Syaratnya

Warga Banten yang ingin bekerja di Jepang, bisa mendatangi Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kota Serang.

Liputan6.com, Serang - Warga Banten yang ingin bekerja di Jepang, bisa mendatangi Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kota Serang. Modal dasarnya, harus menguasai bahasa Jepang. Tentunya, penempatan kerja dengan kemampuan tertentu ini, harus mengikuti pelatihan terlebih dahulu.

Penempatan kerja di Jepang sendiri melalui sistem Goverment to Goverment (G2G) atau antarpemerintah dan Specified Skilled Worker (SSW). Sebenarnya, akan ada 8 warga Banten yang akan diberangkatkan ke negeri Sakura itu, namun terhambat pandemi Covid-19.

"Dia lulus tes bahasa dulu, test skill sesuai tujuannya ke mana," kata Kepala UPT BP2MI Serang, Lismia Elita, Kamis (27/5/2021).

Jika belum menguasai bahasa Jepang, harus mengikuti pelatihannya dulu dengan berbagai tingkatan, paling lama sembilan bulan kursus bahasa negeri Sakura.

Menurut Lismia, warga Banten bisa bekerja ke Jepang melalui G2G antara pemerintah Jepang dengan Indonesia atau mengikuti program SSW, merupakan visa atau izin tinggal bagi warga negara asing di Jepang yang mulai 1 April 2019. Bagi peserta program SSW ke Negeri Sakura yaitu dengan skema Pekerja Migran Indonesia (PMI) mandiri yang di fasilitasi oleh pemerintah.

"Pelatihan bahasa Jepang lumayan lama, ada tingkatan, pelatihan bahasa Jepang nya di lembaga pelatihan bahasa. Mereka pelatihannya tidak di Banten, tapi ada yang di Jakarta, Bandung, Depok, ada juga yang otodidak, dia belajar dari Youtube, pas dites dia bisa bahasa Jepangnya," ujarnya.

Diakui Lismia, masyarakat Jepang menyukai perawat dari Indonesia yang dikenal ramah dan telaten. Bahkan, warga negeri Sakura saat ini menginginkan banyak perawat lansia dari Nusantara.

Selain itu, ada 14 sektor pekerjaan yang membutuhkan banyak pegawai dari Indonesia, seperti pertanian, perikanan, industri hingga pengolah makanan.

"Bekerja di 14 sektor, salah satunya care worker di kesehatan. Kalau yang sekarang ini yang banyak care worker, perawat, terus ada test skill keterampilannya, sektor lainnya ada pertanian, industri, perikanan, itu biasanya ada test sendiri," ujarnya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.